Jajan di Festival Kuliner Legendaris Jakarta

Sebenernya udah lama mau nulis cerita ini, tapi ada aja halangannya😃

Jadi, di bulan Agustus lalu, di Lippo Mall Jember ada festival kuliner, kali ini temanya adalah Festival Kuliner Legendaris Jakarta. Kebetulan banget nih, saya belum pernah cobain makanan khas Betawi dan dari dulu penasaran sama kerak telor.

Serba Jakarta di Kota Jember

Gayung bersambut nih, akhirnya saya beli yang namanya kerak telor. Mungkin yang membedakan dari kuliner sejenis yang pernah saya temui, adalah tambahan toping serundengnya. Cukup banyak juga ya, topping serundeng yang dikasih sama bapak penjualnya. Ukuran porsi kerak telornya menurut saya cukup gede, malam itu pulang kantor yang mana perut terasa lapar, langsung mendadak kenyang gara-gara kerak telor. 

Saya sendiri, sebenernya nggak terlalu doyan serundeng, suka sih suka, tapi yang nggak banyak banget ngambilnya. Sedangkan si kerak telor ini buanyak banget toppingnya. Minimal rasa penasaran saya akan kerak telor jadi terobati. Untuk seporsi kerak telor dihargai kalau nggak salah 40 ribu. Entah apakah di Jakarta sana, harganya memang segini.

Kuliner kedua yang saya coba yaitu es selendang mayang. Baidewei, saya sendiri baru tahu kalau es selendang mayang merupakan kuliner khas Jakarta.

Ternyata oh ternyata, es selendang mayang terdiri dari adonan kenyal yang berwarna-warni, ada merah, hijau dan putih. Awalnya saya mengira kalau adonan kenyal ini adalah puding, semakin saya nikmati kok kayak bukan puding. Kemudian, diberi santan dan ada sirup gula aren, pantesan manis banget nih kuahnya. Semangkok es selendang mayang ini dihargai sekitar 35 ribu kalau nggak salah.

Lalu saya coba googling mengenai es selendang mayang ini, ternyata adonan yang kenyal tadi dibuat dari tepung hunkwe gitu, ya ya jadi tahu kalau begini.

Keesokan harinya, saya cerita lah ke temen saya dan ngajakin lagi buat datang ke Festival Kuliner Jakarta ini.

Kedatangan yang kedua kalinya ini, saya mencoba kuliner Soto Betawi. Menurut saya, rasanya unik dan yang saya beli ini enak juga kuahnya, gurih gitu.

Yang membuat unik adalah adanya sajian mlinjo dan isian di dalam kuah sotonya ada tomat plus daging, dagingnya untung nggak terlalu alot, biasanya kalau alot, saya males makannya. Seporsi soto betawi ini dihargai kalau nggak sekitar 45 ribu.

Sebenarnya ada cukup banyak tenant di festival kuliner ini, seperti soto mie bogor, rujak juhi, asinan Jakarta, ketoprak, karedok, nasi ulam dan masih banyak lagi. 

Hanya saja nih, sepengamatan saya ketika datang di festival kuliner ini, terlihat sepi pengunjung. Bisa aja mungkin ada yang kurang tertarik sama menu-menunya atau merasa harganya yang cukup pricey, secara diadakannya di mall, yang mana biasanya harga makanan juga nggak terbilang murah kalau di tempat festival seperti ini. Bahkan nih, di hari pertama saya datang, penjaga standnya sampai ketiduran dan leyeh-leyeh di balik boothnya.

Sepertinya, pemandangan “sepi” ini berbanding terbalik dengan iklan dari influencer kuliner lokal yang mana waktu dia bikin content, terlihat kok rame ya. Mungkin karena dia bikin contentnya di hari pertama pembukaan, jadi cukup ramai pengunjung, sedangkan saya datang kesana sudah di hari kesekian dari festival. 

Dengan adanya festival kuliner seperti ini, terutama yang mengangkat tema tertentu, bisa mengobati rasa penasaran saya akan kuliner daerah tertentu.