Tummy time adalah waktu khusus ketika bayi diletakkan dalam posisi tengkurap di atas permukaan yang rata dan aman, dengan pengawasan penuh dari orang dewasa. Saat berada di posisi ini, bayi akan terdorong untuk mengangkat kepala, menahan tubuh dengan tangan, dan melatih otot inti. Aktivitas ini membantu mengembangkan kekuatan leher, bahu, dan punggung, serta mencegah kondisi kepala datar yang sering terjadi akibat terlalu lama dalam posisi telentang.
Organisasi kesehatan anak seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan American Academy of Pediatrics (AAP) menekankan pentingnya tummy time sebagai bagian dari stimulasi perkembangan dini. Selain aspek fisik, interaksi yang terjadi selama tummy time juga berperan dalam perkembangan sosial dan emosional bayi. Bayi belajar mengenali wajah, suara, dan ekspresi orang tuanya, yang memperkuat hubungan emosional antara Anda dan si kecil.
Manfaat Tummy Time untuk Perkembangan Bayi
Melalui tummy time yang dilakukan secara rutin, bayi akan memperoleh sejumlah manfaat perkembangan yang signifikan. Yang utama adalah penguatan otot leher, lengan, bahu, dan punggung. Dengan otot yang lebih kuat, bayi lebih siap untuk mencapai tonggak perkembangan motorik seperti berguling, duduk, hingga merangkak.
Tummy time juga penting untuk mencegah plagiocephaly, yaitu kondisi di mana bentuk kepala bayi menjadi datar karena tekanan di satu sisi. Selain itu, saat tengkurap, bayi akan berusaha mengangkat kepala dan melihat sekelilingnya, yang merangsang koordinasi antara mata dan tangan. Gerakan ini merupakan dasar dari keterampilan motorik halus dan kasar yang akan berkembang seiring waktu.
Durasi, Frekuensi, dan Usia Mulai Tummy Time
Anda sudah bisa memulai tummy time sejak bayi baru lahir, asalkan dalam kondisi sehat dan stabil. Pada awalnya, durasi tummy time sebaiknya pendek, cukup 1 hingga 2 menit per sesi, dilakukan beberapa kali sehari. Tujuan awalnya adalah mengenalkan posisi tengkurap tanpa membuat bayi merasa tidak nyaman.
Seiring bertambahnya usia dan kekuatan bayi, durasi tummy time dapat ditingkatkan secara bertahap. Ketika bayi menginjak usia 3 bulan, waktu tummy time bisa mencapai total 20 hingga 30 menit per hari, dibagi dalam beberapa sesi. Pada usia 4 hingga 6 bulan, bayi umumnya mampu menikmati tummy time lebih lama, dan Anda dapat meningkatkannya menjadi 40 hingga 60 menit per hari secara bertahap.
Kunci utama dalam menentukan durasi adalah memperhatikan respon bayi. Bila bayi menunjukkan tanda tidak nyaman, lelah, atau menangis terus-menerus, sebaiknya sesi dihentikan dan dicoba kembali saat bayi dalam kondisi segar.
Cara Melakukan Tummy Time dengan Aman dan Menyenangkan
Keamanan bayi harus menjadi prioritas utama selama tummy time. Lakukan di atas alas bermain yang rata, bersih, dan tidak terlalu empuk, seperti matras atau playmat. Hindari menaruh bantal, boneka, atau selimut di sekitar bayi karena dapat mengganggu pernapasan dan meningkatkan risiko tertutupnya wajah.
Untuk membuat tummy time lebih menarik, Anda dapat:
Meletakkan bayi di dada Anda dalam posisi setengah berbaring, agar ia bisa melihat wajah Anda.
Menyediakan mainan berwarna cerah di depan bayi untuk merangsang perhatian dan gerakan.
Berbicara dengan suara lembut atau menyanyikan lagu untuk memberikan kenyamanan emosional.
Melakukannya setelah bayi bangun tidur atau ganti popok, saat ia dalam kondisi tenang.
Penting untuk diingat bahwa bayi tidak boleh tidur dalam posisi tengkurap tanpa pengawasan. Bila bayi tertidur selama tummy time, segera ubah posisinya menjadi telentang. Jika Anda merasa bayi mengalami keterlambatan dalam kemampuan mengangkat kepala atau terlihat sangat kaku saat tummy time, konsultasikan dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.
Tummy time adalah stimulasi sederhana yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan fisik dan emosional bayi Anda. Dengan melakukan tummy time sejak dini, secara bertahap dan aman, Anda mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal dan mencegah masalah seperti kepala datar. Lakukan sesi singkat beberapa kali sehari dan tingkatkan seiring pertumbuhan bayi.
Untuk mendukung kenyamanan bayi selama tummy time dan aktivitas sehari-hari lainnya, Anda juga perlu memperhatikan pilihan popok. Popok yang tipis seperti MAKUKU Slim memberikan kenyamanan ekstra tanpa mengganggu gerakan bayi, sementara MAKUKU Skin Health dirancang khusus untuk menjaga kesehatan kulit bayi agar tetap kering dan bebas iritasi. Dengan memilih popok yang tepat, Anda tidak hanya menjaga kebersihan tetapi juga mendukung eksplorasi si kecil dengan lebih nyaman dan aman.

Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang