Menginap di Hostel VS Hotel VS AirBnb

jenis penginapan


Saat kita memutuskan untuk bepergian, biasanya riset dulu soal penginapan. Yang mana, untuk mencari penginapan juga disesuaikan sama budget kita masing-masing. 

Sekarang ini banyak banget jenis penginapan yang disediakan oleh berbagai platform travel, dari mulai homestay, hostel, hotel atau Airbnb. 

Lagi-lagi untuk memutuskan booking di jenis penginapan seperti apa, balik lagi ke wisatawannya. Ada kalanya kita lagi pengen menginap di penginapan yang unik dan terkesan eksklusif dari segi interiornya, dalam artian interior di penginapan itu nggak bisa kita temui di hotel pada umumnya.

Menginap di Hotel
Seperti yang kita tahu, hotel juga banyak klasifikasi jenisnya, seperti Downtown Hotel, Hotel Kapsul, Hotel Bandara dan Hotel Apung.

Downtown Hotel, yaitu hotel yang berlokasi di pusat keramaian, seperti pusat perdagangan dan pusat perbelanjaan.

Hotel Apung merupakan jenis hotel yang unik, yaitu yang didirikan di dekat sungai atau laut yang menggunakan perahu atau kapal laut, yang berlayar dari satu tempat ke tempat lain.

Hotel kapsul, awalnya dikembangkan di Jepang dengan menyediakan ruangan kamar yang kecil dengan jumlah yang banyak, sehingga dinamakan kapsul. Dulu saya penasaran sama kamar kapsul dan saat itu adanya hanya di luar negeri. Sekarang, tipe hotel kapsul bisa kita temukan di negara sendiri.

Hotel bandara atau transit hotel, biasanya digunakan dalam jangka pendek dan berlokasi di sekitar bandara. Biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan yang menunggu penerbangan selanjutnya supaya tidak terlambat ketika check-in.

Menginap di Homestay
Saya heran ketika menemukan di website travel online, sebuah homestay tapi fasilitas malah seperti hotel. Dan kesannya seperti boutique hotel yang eksklusif. 

Di Yogyakarta dengan mudah bisa kita temui banyak homestay yang keren-keren dan unik. Pokoknya idenya out of the box, dari yang model keseluruhan bangunannya full warna pink misalnya atau full ala-ala penginapan dengan tema laut. 

Biasanya tipe homestay yang unik, jumlah kamarnya terbatas, jadi harus melakukan booking jauh-jauh hari sebelum waktu kedatangan.

Kelebihan menginap di homestay 
Ada homestay yang menyewakan per kamar, tapi ada juga yang menyewakan full satu rumah. Enaknya, disini tamu disediakan fasilitas penuh seperti bebas menggunakan fasilitas dapur atau kolam jika ada, pokoknya anggap seperti rumah sendiri.

Ada juga homestay yang masih jadi satu dengan tempat tinggal si pemiliknya, tapi tetap ada batas privasinya. Kalau tamu butuh bantuan, bisa minta tolong ke pemilik homestay yang dengan senang hati bakalan membantu.

Menginap di Hostel
Dulu saya sering membuka website hostelworld, untuk membandingkan penginapan satu dengan lainnya. Menginap di hostel biasanya minimalis, yaitu dari segi tempat tidur atau fasilitas.

Di hostel, yang disewakan adalah tempat tidurnya, apalagi kalau kita menginap di kamar dormitory. Harga yang kita bayarkan adalah per kepala. Untuk kamar mandinya biasanya shared bath room alias rame-rame. 
kamar dormitory


Nggak semua hostel menyediakan sarapan, jadi fasilitas yang kita dapatkan sesuai sama harga yang dibayarkan. Di hostel biasanya juga ada tipe kamar privat, lagi-lagi balik ke wisatawan itu sendiri.

Kelemahan menginap di hostel juga ada seperti :
  • Privasi kita nggak bebas. Apalagi kalau menginap di kamar dormitory, bakalan ketemu sama orang asing yang nggak kita kenal dan mungkin kikuk mau ngapa-ngapain. Mau gerak aja berasa kayak susah.
  • Tingkat keamanan hostel rendah. Biasanya di hostel disediakan loker, jadi kita bisa menyimpan barang-barang kita disana. Perlu diingat kalau menginap di kamar dormitory, semua punya kesempatan untuk melihat loker saat kita misalnya menyimpan barang, jadi berasa seperti ada mata-mata.
  • Selain hal diatas, ada hal lain yang bisa bikin kita nggak nyaman seperti waktu istirahat menjadi agak terganggu, seperti adanya suara berisik dari tamu lain. 

Menginap di Hotel
Kalau mendengar kata hotel, pasti yang terlintas di pikiran kita adalah kamar privat. Iya, sebagian besar kamar yang disediakan di hotel adalah tipe kamar single atau privat. 

Kelebihan menginap di hotel tentu saja sebanding sama harga yang kita bayarkan seperti fasilitas yang lengkap dan nyaman, keamanan yang terjamin dan tersedianya fasilitas hiburan.

Kalau kekurangan menginap di hotel seperti harga sewa yang lebih mahal, sejumlah fasilitas dan layanan dikenakan biaya tambahan terutama bagi tamu yang memilih menyewa kamar saja. Semuanya ada plus minusnya dan kembali ke pilihan masing-masing.

Menginap di AirBnb
Kalau kita ingin mencari penginapan yang unik, biasanya kita temukan di AirBnb, dari segi lokasi maupun kamar punya kelebihan masing-masing tiap AirBnb.

AirBnb merupakan layanan online yang menyediakan jasa sewa rumah atau apartemen yang tersebar di seluruh dunia. Melalui AirBnb, biasanya memungkinkan tamu dan pemilik rumah berkomunikasi satu arah. 

Sebagian besar, di AirBnb mempunyai keunikan masing-masing dan dekorasi atau interiornya estetik. Pemilik AirBnb pastinya menginginkan tamu yang menginap di tempatnya akan merasa nyaman seperti di rumah.
airbnb


Tamu atau penyewa juga bebas menggunakan fasilitas yang disediakan di area tempat tinggal, berdasarkan peraturan yang mungkin saja dibuat oleh pemilik AirBnb, seperti adanya dapur, kolam renang atau fasilitas lain yang disediakan. 

Kalau kita bepergian rame-rame dan memutuskan menginap di AirBnb, kita bisa sharing budget, jadi biaya penginapan bisa menjadi lebih murah.

Nggak ada salahnya mencoba beragam jenis penginapan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan versi kita sendiri. 

Kalau teman-teman lebih suka menginap di jenis penginapan seperti apa?

Comments

  1. Kalau sya punya beberapa kali pengalaman menginap di hotel kapsul di daerah Kemang Jakarta dan Bali.

    ReplyDelete
  2. Kalau soal lebih suka sudah pasti aku merasa lebih nyaman di hotel. Tapi pernah satu kali waktu ada acara di Semarang aku disewakan guesthouse. Ternyata cukup nyaman, meski sarapan terbatas menunya tapi suasananya hangat :)

    ReplyDelete
  3. Aku suka nyewa airbnb mba kalau lagi di mana. Especially kalau lagi di Jakartaa,, dan emng butuh buat stay disana agak lama kaya 2 hari. Nahh itu aku lebih suka pake Airbnb.. Biasa yang aku sewa Apartemen. dan Nggak tahu kenapa mereka ada yang murah bangeeettt... 😁

    ReplyDelete
  4. dulu pas masih lajang, suka nginep di hostel..

    saat sudah nikah, lebih suka di hotel..

    kalo rame-rame emang paling seru di homestay..

    airbnb ngga pernah jadi pilihan kalo sendiri atau sama pasangan, karena kalo ada apa-apa ngga ada jaminannya, misal ngerusakin barang, atau amit-amit, ada apa-apa, asuransi biasanya ga cover karena bukan masuk ke perizinan hotel secara resmi (walau ada yang udah tercatat sebagai usaha penginapan dan resmi). cuma emang preferensinya lebih ke hotel.

    ReplyDelete
  5. Aku pny pengalaman di semuanya, kecuali Air BnB, mbak. Sepertinya menarik ya, krn bisa sharing cost, jadi lebih hemat. Cuma, diriku termasuk yg kurang nyaman klo nginep ramean mbak. Kayak gak ada privasi aja gitu, dan tkut gak bisa tidur juga. Hehe. Btw, nice information.

    ReplyDelete
  6. Aku pernah coba semua, tapi kalo skr, udah prefer hotel sih mba 😄. Hostel kayaknya udh ga tertarik, apalagi yg sharing yaa. Dulu pun pas stay di hostel aku ttp milih yg kamar private dan kamar mandi di dalam kok.

    Soalnya memang ga suka kalo hrs sharing kamar mandi. Apalagi aku mandi lama..

    Airbnb pernah coba pas ke Korsel dan jepang. Enaaak sih apalagi kalo dpt yg bagus dan strategis kan.

    Cuma akhir2 ini banyak bgt masalah di Airbnb. Yg dicancel sepihak lah dll. Jadi aku ga mau ambil resiko. Baliknya ttp ke hotel lagi 😄

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang