Pengalaman Naik Kapal Banyuwangi - Lombok selama 12 Jam

kapal banyuwangi lombok


Akhirnya bisa balik lagi ke Pulau Lombok setelah 7 tahun berlalu, lama banget. Sempat merencanakan beberapa kali untuk trip ke Lombok tapi gagal terus. Kesempatan balik ke Lombok kali ini juga karena perhelatan Moto GP yang diadakan di Sirkuit Mandalika. Persiapan transportasi ke Lombok kali ini terlalu santai dan beberapa minggu sebelum keberangkatan, harga tiket pesawat dari Surabaya sudah nggak masuk akal. Biasanya kalau sudah tahu mau ngetrip, jauh-jauh hari saya sudah beli tiket pesawat, nah yang ini malah nggak beli hahaha. 

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya untuk rute keberangkatan saya ubah berangkat dari Banyuwangi. Karena sekarang sudah ada jadwal kapal langsung dari Banyuwangi ke Lombok. Kalau dulu mesti ke Bali dulu dan baru menyeberang ke Lombok melalui Pelabuhan Padang Bai.
transportasi dari banyuwangi ke lombok


Browsing sana-sini, nanya ke temen-temen yang sudah tahu jalur kapal Banyuwangi – Lombok ini ternyata perjalanannya memakan waktu 12 jam di tengah laut. Sempat ragu juga, 12 jam di kapal, akan segabut apa nanti.

Perjalanan Dimulai
Sebelumnya saya pesan dulu tiket kapal dari Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi dengan tujuan Pelabuhan Gili Mas di Lombok via Whatsapp, yang nomernya saya dapatkan dari Mas Ilham Blogger Lombok yang saat itu tinggal di Jember dan dari sohib cewek yang memang punya jasa agent travel di Banyuwangi. 
cara menuju lombok dari banyuwangi
Ternyata naik kapal yang ini


Untuk tiket asli dan pembayaran akan diserahkan ke saya ketika nanti ketemuan di Pelabuhan Tanjung Wangi. Baidewei, jadwal kapal Banyuwangi ke Lombok untuk yang pagi hari biasanya akan dimulai jam 3 pagi. Malam sebelumnya saya sudah mempersiapkan diri menuju Banyuwangi dengan menggunakan kereta dari Jember. Gak papa deh saya nunggu di Pelabuhan dini hari, ternyata banyak juga rombongan yang mau ke Mandalika. Berasa nemu teman perjalanan. 
transportasi banyuwangi ke lombok
Nunggu berjam-jam sampai saatnya masuk kapal


Dari stasiun Banyuwangi saya tiba jam 12 malam, perjalanan dilanjutkan menuju ke Pelabuhan Tanjung Wangi dengan menggunakan ojek. Saya menunggu di bagian ruang tunggu bis atau truck bersama dengan beberapa penumpang bis yang turun. Saat itu saya melihat ke arah lautan, nampak seperti tembok besar warna biru, bertuliskan City Line, awalnya saya kira itu tembok ternyata itu kapalnya hahaha. Gede banget.  

Jam 2 pagi, penumpang dan kendaraan sudah diperbolehkan untuk memasuki kapal. Yang memakan waktu lama ketika naik kapal gede seperti Titanic ini memang proses naik atau turunnya kendaraan. Jam 3 pagi saya sudah berada di dalam kapal, keliling-keliling mencari tempat istirahat. Tepat jam 6 pagi, kapal mulai berjalan pelan meninggalkan Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi.
kapal banyuwangi ke lombok
Dari masuk kapal subuh sampai matahari terbit baru mulai jalan


Memasuki bagian bawah kapal, untuk tempat parkir kendaraannya saja gede banget, bahkan hari itu truck gede-gede juga ikutan berlayar. Belum lagi rombongan motor touring yang ke Mandalika dan rombongan mobil segitu banyaknya.
kapal banyuwangi ke lombok
Dari matahari terbit sampai terbenam di atas kapal


Dari pintu kecil dekat parkiran, saya naik menuju lantai atasnya, dan ternyata sudah rame banget, maklum saya masuk kapalnya bisa dibilang belakangan. Di sini, semua penumpang mulai mencari kelas kamarnya sesuai tiket yang di dapat. 
suasana kapal banyuwangi ke lombok

banyuwangi ke lombok


Baidewei, tiket saya adalah kelas ekonomi lesehan seharga 100 ribu, untuk upgrade kelas bisa dilakukan di dalam kapal. Untuk kelas ekonomi lesehan, kita bebas mau masuk ruang yang mana, karena dalam satu ruang ada sekat kecil buat tiduran yang memisahkan kita dengan penumpang lain, tapi cuman bagian kepalanya saja yang disekat. Namanya juga kelas ekonomi lesehan hahaha.
fasilitas kapal antar pulau

kapal dari banyuwangi ke lombok


Saat itu, saya berkenalan dengan dua bapak-bapak yang mau ke Mandalika dan dia menawari saya untuk join sewa ruang kamar lain yang isinya kita bertiga. Saya yang baru kenal, main iya-iya aja. Jadi, saya nambah lagi 50 ribu patungan dengan bapak-bapak tadi untuk bisa dapat ruang sendir terpisah dengan penumpang lainnya yang banyak itu.

Dan pas keliling keliling mau milih ruang kamar yang mana, ehh si Bapak tua tadi nanya ke awak kapalnya.

“Ini bisa kan dikunci dari dalam”

DEG, gilak apaan ini, mampus lah saya.

Dari sini saya coba stay cool, lagian nanti saya juga nggak akan berdiam diri terus di dalam kamar. 

Selama 12 jam lebih perjalanan di tengah laut, untungnya bapak-bapak tadi baik. Dan saya juga memilih nggak tiduran dong, jadi lebih sering jalan-jalan di kapal aja dan ngerjain job online di resto kapal. 
kapal dari banyuwangi ke lombok
Ngerjain PR di resto kapal

kapal dari banyuwangi ke lombok


Fasilitas Kapal Mutiara Sentosa III
Untuk dalaman kapalnya memang nggak bagus-bagus banget, beberapa kamar mandi umumnya juga ada yang pesing dan saya nggak tahan untuk masuk, bahkan beberapa bagian lantai dan kran wastafel rusak. Alhasil kudu mencari toilet di ruang lain atau di lantai yang lainnya. Dan kebetulan ada toilet yang cukup bersih di lantai 1 dekat dengan restoran. Mending lah.
fasilitas kapal banyuwangi lombok


Di dalam kapal juga ada kantin yang menjual aneka cemilan, mau minuman dingin atau panas juga ada. Soal harga ya standart kalau di kapal hahaha, teh panas sekitar 10 ribuan kalau nggak salah. 

Untuk restorannya, beberapa kursi nampak dinaikkan di atas meja dan terlihat cukup kotor juga dibeberapa bagian sudutnya, biasanya kalau pas jam makan, beberapa penumpang memilih untuk makan di ruangannya masing-masing. Jatah makan di kapal ini, saya dapatkan dua kali yaitu ketika jam makan pagi setelah kapal nggak lama berlayar dari pelabuhan dan jam makan siang sekitar jam 2.
kapal dari banyuwangi ke lombok

suasana kapal mutiara sentosa
Suasana resto kapal dan langit-langit ada yang bocor


Untuk mengisi waktu, saya juga beberapa kali keluar masuk ke area luar kapal sisi kanan dan kiri dan mencoba naik ke atas deck untuk melihat view dari ketinggian. Soalnya untuk sinyal hape kalau dari kamar nggak bagus, jadi untuk internetan mending keluar kamar. 

Kelas kamar di Kapal Mutiara Sentosa selain ekonomi lesehan juga ada kelas bisnis. Jadi kamar di ruang bisnis ini terdiri dari beberapa bunk bed, ada yang isi 4 atau 6 tergantung kita mau pilih yang mana.

Beberapa penumpang memilih menggelar tikar di area umum, seperti dekat kantin atau tiduran di area sofa yang memang masih layak pakai sambil bercengkrama. 
kapal banyuwangi ke lombok


Sebagian besar waktu saya habiskan di resto kapal sambil kerja online dan tahu-tahu sudah sore aja. Jam 5 sore waktu Indonesia Bagian Tengah kapal mulai berjalan lambat dan saya mencoba keluar, ternyata sudah nampak kapal-kapal lain dannnn sudah masuk Lombok. Senangnya sebentar lagi kapal akan bersandar.

Jam 6 sore waktu Lombok, kapal perlahan bersandar di Pelabuhan Gili Mas. Untuk proses bersandar kapal aja memakan waktu cukup lama dan kudu antri bersamaan dengan kendaraan-kendaraan lainnya.
kapal banyuwangi ke lombok
Sampai Lombok


Welcome Again Lombok
Setelah keluar dari kapal, untuk penumpang akan diarahkan ke kantor pelabuhan dulu untuk proses check in Peduli Lindungi. Sebagian besar penumpang memang mempunyai tujuan untuk Nonton Moto GP, jadi petugas-petugas di pelabuhan sudah hapal bener hahaha. Dan beberapa penumpang yang nggak mempunyai hotel atau tempat menginap, ditawarkan untuk menginap di hotel apung di dalam kapal yang memang sudah dipersiapkan. 

Saya kira di pelabuhan GIli Mas ini, perjalanan saya dengan bapak-bapak tadi berakhir, ternyata belum. Untuk menuju Mataram mau nggak mau harus naik carter mobil dan saat itu kita bertiga patungan menuju Mataram, ya lumayan untuk hemat biaya juga. 

Baidewei, kalau untuk pesan ojek online seperti motor atau mobil bakalan susah ya, karena Pelabuhan Gili Mas ini jauh banget dari Mataram. Jadi memang pilihan paling cepat dan mudah ya naik mobil pribadi ala charteran seperti saya dan mulailah pinter tawar-tawaran. Kalau via aplikasi untuk ojek mobil sekitar 200 ribuan. Jadi ya tinggal sesuaikan aja dengan pak sopir charterannya. 

Pilihan transportasi laut seperti ini mungkin bisa dijadikan alternatif perjalanan kalau ingin suasana yang berbeda. Dan selamat menikmati keindahan Lombok.

Tips 
Tips buat cewek solo traveling ketika naik kapal terutama di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi :
1. Tunggu di area yang ramai, cari yang dekat dengan penumpang cewek. Kebetulan waktu itu ada bis malam dari Jakarta dan ada penumpang cewek yang duduk-duduk di luar bis.
2. Pas saya membeli nasi bungkus di warung depan, ada cowok kayak driver truk, yang ngeliati terus. Stay cool aja. Kalau dia macem-macem, ya sikat aja. Lagian juga mungkin lebih tua saya daripada dia, cuma tampang saya aja kayak anak sekolahan. Intinya tetep waspada.
Karena saya sudah terbiasa dengan area Banyuwangi, jadi masih santai.



 

Comments

  1. woh, dari jauh kapalnya terlihat keren, ternyata dalamnya wow.. �� ku belum pernah naik kapal gede gini, paling cuma naik kapal penyeberangan Ujung-Kamal, Ketapang-Gilimanuk, Merak-Bakauheni, Ternate-Tidore, Puttgarden-Rødby, dan terakhir Suomenlinna-Helsinki..

    pengen juga nyoba naik kapal yang model begini, tapi moga suatu saat bisa nyobain..

    ReplyDelete
  2. Seru ya, ananda Ainun. Saya belum pernah naik kapal sejauh itu. Paling naik ferry penyeberangan Bakauheni-Merak dan Banyuwangi-Bali. Terima kasih, telah berbagi pengalaman.

    ReplyDelete
  3. Seru pengalaman naik kapalnya mbak. Ngga tahu kalo aku naik kapal 12 jam, pasti bosan hahaha.

    Ternyata kelas kapal laut juga macam-macam ya, ada kelas ekonomi lesehan dan juga bisnis.

    Sepertinya tulisan Minggu depan masalah Mandalika nih.😄

    ReplyDelete
  4. Wah, naiknya dari Banyuwangi Mbak? Rumah saya ini. Eniwei, seru juga ya pengalaman naik kapal ke Lombok, saya paling sering nyeberang doang ke Gilimanuk.

    ReplyDelete
  5. Wiihhh, sekali kali coba dong mbak naik kapal dari Surabaya ke Pontianak. 36 jam aja kok 🙈

    ReplyDelete
  6. Terbaeeekkk pokoknya kalau masalah solo traveling si Mba Inun ini :D
    Rasa-rasanya saya selalu ketularan buat mandiri ya dari cerita-ceritanya.

    Kereeeenn selalu.
    Saya aja nih, biar kata tiket pesawat bikin leher tercekik, kadang mikir panjang kalau mau mudik pake kapal, sampai kakak saya gemes ama kemanjaan saya, hahaha.

    Saya pernah naik kapal gini dulu waktu masih kuliah, dan pas sekali naik, pas juga musim hujan, ombaknya nggak usah ditanya, saya nggak makan 2 harian dong, saking nggak sanggup bangun lagi.
    mualnyaaa minta ampun.

    Biasanya kan saya naik kapal Pelni, enaknya kapan pelni itu jauh lebih gede, berasa lebih aman aja juga.
    Tapi, banyak banget penumpang dan manajemennya ancur banget, kudu rebutan tempat, hanya pengguna kelas yang bisa santai ga rebutan.

    tapi kelasnya juga sekamar banyak orang, dan kalau mau kelas 1 sekamar 2 bed.
    Dulu harga Sby-BauBau 1,2 jutaan, sama aja naik pesawat wakakakakak

    Cuman dulu pernah naik kelas 1, karena mudik sama si kakakk pas masih bayi, jadi saya ambil kelas 1, bapakeh anak-anak ambil kelas 3, kalau ga salah dulu kelas 3 itu 400an deh, lebihhemat deh ketimbang pesawat.

    Sayag sekarang yang kelas di pelni dihapus, mana makin banyak kecoak pula.

    Lebih bersih naik kapal kayak gini sebenarnya, tapi kalau mau ke Buton, ngeriii hahaha.
    You know lah ada 2 eh 3 ya lokasi terserem tuh selama perjalanan, pertama pas keluar dari Surabaya, kayaknya di dekat Madura, itu meski bukan musim hujan, ombaknya serem.

    Kedua yang paling parah itu pas mau masuk pelabuhan Makassar, ampun deh.
    yang ketiga pas dekat Buton, tapi nggak separah keduanya sih.

    Pake Pelni aja yang gede kerasa banget olengnya, apalagi kapal swasta yang lebih kecil :D

    ReplyDelete
  7. Seru sekali sepertinya trip pake kapal sendiri gini. Jadi pengen nyobain juga. Kebetulan belum pernah keliling kalau naik kapal. Cuma tau tempat duduk aja kaya naik bis gitu.

    ReplyDelete
  8. Mba Ainun ke Lombok mau nonton Moto GP kah? Kereeen.
    Naik kapal 12 jam. Tapi nggak jadi bete ya, karena boleh jalan-jalan di ruangan lainnya.

    ReplyDelete
  9. seru banget sih mba, travelling kayak gini. Duh jadi pingin banget naik kapal :D Indah dan nyaman juga kapalnya ya mba

    ReplyDelete
  10. mbaak ainun aku penasaran dengan si Bapak tadi, beneran dirimu jadinya sekamar cuma berdua? pintu dibisa di kunci?
    Mb ainun akhirnya banyak waktu di luar kamar brarti rugi dunk upgrade kamar ?

    Makasih ya mbaa ulasannya jadi tau gambaran kapalnya kayak cilegon ke
    lampung yang ekonomi kalau yg executive bagus dalamnya.

    ReplyDelete
  11. Solo traveling tuh walau udah direncanakan banget tetep ada unsur deg-degannya yah. Modalnya kita pasang muka jutek, hahaha. Ya ampun 12 jam di kapal, untung gak mabuk laut. Dan cuaca air laut pas tenang.

    ReplyDelete
  12. bener mbak sikat aja klo macem2 ahahah
    emang kadang suka usil yang bikin males
    aku sekali gini pas masih Tk diajak bapak ya lupa2 ingat
    klo naik kapal meski lama tapi lebih berkesan ya mbak

    ReplyDelete
  13. LIhat ini kok asik banget ya, interiornya bersih, nyaman dan makanannya juga terlihat enak, bisa lihat pemandangan yang indah, wah betul betul bagus nih

    ReplyDelete
  14. Senangnya bisa long trip selama 12 jam dilautan, bisa menikmati hamparan laut. Apalagi kapalnya juga bersih, waktu selam itu mungkin gak berasa

    ReplyDelete
  15. Seru, ya, punya pengalaman naik kapal sebesar itu. Berasa naik Titanic. �� Ditambah tujuannya ke Lombok. Pokoknya wow deh.

    ReplyDelete
  16. Aku belum pernah naik kapal sampai 12 jam mba, 6 jam paling lama (ke Lampung) aku pingin banget bisa solo traveling tapi ga pernah dapet izin dari ibu hiks

    ReplyDelete
  17. Aduh mba keren amat nyebrang kapal 12 jam sendirian, aku yg biasa nyebrang Bakauheni-Merak aja gabut banget, padahal cuma 2an, tapi biasanya aku tidur sih ahhaha, itu kalau cuaca bagus bisa tidur, klo pas ombaknya ga bersahabat bisa sampai 5 jam di atas kapan, ampe mual dan muntah2, hadeh, bener2.

    kalau Banyuwangi-Bali malah ga nyampe 2 jam ya kayaknya mbak? Aku pernah juga ke Bali via kapal dari Banyuwangi hihihi

    ReplyDelete
  18. Aku suka mabuk perjalanan kalau di laut. Pakai ferry aja pusing. Ini 12 jam haha. Aku kangen traveling lagi, apalgi kyk mbak Ainun. :(

    ReplyDelete
  19. Salam dari blogger Lombok jg. Kebetulan saya temennya Ilham jg. Ceritanya sangat menarik. Tp klo boleh saran, kalau k Lombok lg dari Banyuwangi bisa pakai kapal Ferry dari Pelabuhan Ketapang. Sudah ada kapal Ferry langsung ke Pelabuhan Lembar,Lombok. Kapalnya lebih bersih dan bagus2 tp gak sebesar kapal dri Pelabuhan TanjungWangi

    ReplyDelete
  20. Wiiiddiihhh mbak Is nggak ngajak2 nih nyebrang ke Lombok.🤣🤣🤣 Wooww! Kereenn abis deh pokoknya.👍👍👍


    Banyuwangi-Lombok 12 Jam.😳😳 Jenuh atau nggaknya didalam kapal, semua tergantung orangnya masing2. Untuk penampilan kapalnya bagi saya tetap menarik kok meski ada kekurangan disana-sini. Hal yang wajarlah, mau mewah yaa naik Kapal Pesiar yee mbak Iss.😊😊


    Berarti kalau Banyuwangi-Bali lebih dekat yaa mbak Iss...Dulu pernah aku rencana mau ke Bali via Banyuwangi tapi akhirnya batal.😥


    Kerenlah mbak Iss...Postingan berikutnya tentang MotoGp yee Ok.😁😁

    ReplyDelete
  21. Sungkem dulu ❤️... Walo sreg traveling, tapi sampe skr aku ga pernah solo dan ga berani 🤣🤣🤣. Apalagi naik kapal wkwkwkwk. Saluuuut mba Ainun 👍👍.

    Aku liat sih story' nya temen2 selama Mandalika kemarin, dan takjub aja Ama ramenyaaaa ya ampuuuun. Baca pas kemacetan menuju sirkuitnya juga. Gila siiih, tapi ngerti banget euforianya. Aku tadinya mau nonton, tapi pas liat tiket gila2an, mundur teratur ajalah 🤣🤣.

    Cerita yg lainnya lagi mbaaa... Ttg Mandalika 😄

    ReplyDelete
  22. Semoga seris tahun depan bisa nonton MOTO GP di mandalika. Klo naik kapal udah sering sih tp cuma merak banten sampai bakahuni lampung hehe. Terima kasih,, udah share pengalamannya

    ReplyDelete
  23. Waduh, aku gak kebayang sih bosennya 12 jam di dalam kapal. Tapi keren bgt Mbak bisa tahan dan berani juga traveling jauh begitu.

    ReplyDelete
  24. goyangan dikapal kerasa banget gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nggak terasa kak,, smooth banget ini, awalnya aku ngerasa apakah kayak naik kapal feri biasa. Ternyata beda jauh

      Delete
  25. Saya sangat menikmati cerita. Makasih sharingnya kak 🙏

    ReplyDelete
  26. mau tanya untuk banyuwangi -lombok lewat selat bali selatan atau utara?

    ReplyDelete
  27. Lebaran ini rencana mau balik ke lombok, semoga Aman ya, dapat kapal yg bagus

    ReplyDelete
  28. Mau tanya kak dari lombok ke banyuwangi, 12 jam jg atau lebih? Untuk tiket harga sama? Pemberangkatan jam berapa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepertinya kurang lebih 12 jam juga ya, tiketnya juga ga beda jauh dengan keberangkatan dari Banyuwangi

      Delete
  29. Hai kak bisakah saya minta kontak untuk reservasi tiket kapal? Oiya apakah reservasi harus melalui online atau bisa juga on the spot?

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang