Short Escape ke Pantai Karang Sewu Gilimanuk Bali


Ingin ke Pulau Bali tapi kejauhan, siapa bilang?

Dari Banyuwangi menyeberang dengan kapal ferry kurang lebih 45 menit sudah berlabuh di Pulau Dewata. Tapi kalau ke Denpasar memang jauh banget hehehe.

Dulu saya cukup sering cuman menyeberang ke Gilimanuk hanya untuk makan ayam betutu Bu Lina, jalan kaki dari pelabuhan juga sampai, tapi ya dibuat santai saja jalannya. Kali ini saya lagi-lagi ke Pulau Bali, yang penting Bali kan dan tujuannya memang buat santai-santai seperti hanya menikmati sunset saja.

Pantai Karang Sewu Gilimanuk

Ada yang pernah mendengar Pantai Karang Sewu kah?
Saya sendiri baru tahu ada nama pantai ini karena short escape ini, kebetulan teman komunitas suka fotografi dan dia memang pengen banget motret di daerah ini.

Sore itu setelah keluar masuk hotel di kawasan Gilimanuk untuk mencari hotel yang tepat dan merebahkan tubuh setelah perjalanan berjam-jam dari Jember, saya dan teman segera beranjak dari kasur karena nggak mau melewatkan sunset di Pantai Karang Sewu.

Pantai Karang Sewu Gilimanuk merupakan bagian dari Taman Nasional Bali Barat, lokasinya kurang lebih berjarak 300 meter dari Pelabuhan Gilimanuk. Secara administratif, pantai ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.  

Pantai Karang Sewu Gilimanuk

Suasana yang tenang ketika saya datang karena memang nggak banyak pengunjung saat itu terasa makin syahdu, karena di dukung dengan sinar matahari yang nampak malu-malu memperlihatkan sinarnya.

Di pantai ini, saya melihat hamparan padang rumput yang sangat luas, karena dominan pinggir pantainya adalah rumput bukan pasir pantai. Kalau biasanya kita pergi ke pantai pasti akan menemui pasir pantai yang berwarna putih atau hitam, tapi tidak dengan Pantai Karang Sewu ini.  Di kawasan pesisir pantai Karang Sewu, terdiri dari tanah padat dari endapan lumpur yang mengeras. Dan jangan berharap ada ombak dengan suara khasnya, karena lokasi pantai ini berada pada sebuah teluk yang dikelilingi banyak pohon mangrove sehingga air lautnya tampak tenang.


Kegiatan seru lain yang bisa dilakukan di kawasan Pantai Karang Sewu adalah menyewa perahu nelayan untuk berkeliling di kawasan hutan mangrovenya. Saat itu saya kurang tertarik untuk berkeliling dengan perahu, karena lebih asik duduk termenung di hamparan rumputnya.

Cukup banyak tumbuh pohon bidara di sepanjang pantai, membuat suasana pantai terlihat rindang alias nggak terlalu panas. Spot foto terbaik di sini adalah disebuah dermaga, sore itu ada beberapa pengunjung yang cukup lama mengambil foto, jadi kesempatan saya untuk berfoto nggak ada.

Saking luasnya hamparan rumput di Pantai Karang Sewu, pengunjung akan diberikan pemandangan sapi yang berkeliaran hehe, untungnya lokasi si sapi ini merumput memang agak jauh dari kerumunan pengunjung. Jadi cukup aman.

Pantai Karang Sewu Gilimanuk

Nggak terasa sore itu saya menghabiskan waktu sampai matahari terbenam dan saatnya kembali ke hotel.

Sunrise di Pantai Karang Sewu
Teman saya yang hobi fotografi merasa kurang puas dengan hasil bidikannya, pagi ini saya kembali lagi ke Pantai Karang Sewu, maunya pagi-pagi banget tapi apadaya kita lebih memilih pelor di kasur.

Pantai Karang Sewu Gilimanuk

Berbeda dengan sore kemarin, langit pagi terlihat sangat cerah. Saya bebas berjalan-jalan kesana kemari sekedar mengamati sekitar pantai. Nggak disangka di pantai ini saya menemukan cukup banyak tumpukan sampah di pinggiran pantainya, saat saya mencoba mengambil foto diri dengan background mengarah ke pantai, jejeran sampah-sampah ini juga masuk ke dalam frame kamera, jadi kurang enak dilihat.

Di sisi lain terdapat hutan mangrove yang cukup rapat, teman malah berinisiatif memasang hammock di antara pohon-pohon bakau ini, tapi sayang pohonnya terlihat kurang kokoh untuk dipasangi tali, saya sendiri juga takut jatuh ke air hahaha.

Pantai Karang Sewu Gilimanuk

Semilir angin laut di Pantai Karang Sewu memang bikin pewe dan males beranjak dari tempat duduk saya, sekian jam saya dan teman-teman menghabiskan waktu dengan rebahan, foto-foto, gitu aja terus sampai waktunya jam check out hotel.

Untuk memasuki kawasan pantai ini pengunjung nggak dikenai tiket masuk, gimana makin nggak banyak yang datang kalau gratis seperti ini iya kan. Asalkan semua pengunjung taat dan sadar akan aturan untuk nggak membuang sampah sembarangan, pasti akan terlihat lebih apik lagi pantainya.

Kalau teman ada yang ingin santai-santai di Gilimanuk, berkunjung ke Pantai Karang Sewu ini bisa dicoba sesekali waktu.







Comments

  1. Jadi sebenaarnya kalo pagi nyampe bali, sore balik ke banyuwangi masih bisa ya mbak :)
    Pantainya tenang, kalem, saya juga suka pantai yg adem kayak gini
    tapi kayaknya bule yg suka surfing gak suka ya kalo gak ada ombak hehe

    djangki | wordpress

    ReplyDelete
    Replies
    1. nahh bisa mas isna, mampir bentar kesini, ke gilimanuk juga deket, nggak akan ketinggalan kapal ferry, kapal bukannya ada tiap jam.
      itu dia bule nggak akan suka surfing, karena nggak ada ombak disini dan pantainya juga nggak luas banget

      Delete
  2. Wah Pantai Karang Sewu pemandangannya indah sekali, pengunjung nya pun ga bejubel seperti di Bali. Saya paling suka pemandangan perahu nelayan dengan background gunung. Menurut ku itu indah banget. Baca postingan postingan Ainun tentang Banyuwangi, jadi bener ingin menjadikan Banyuwangi sebagai wishlist kunjungan wisata di Indonesia. Ainun bisa jadi duta pariwisata Banyuwangi nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya aku kok suka foto perahu nelayan yang nampak tenang di atas air laut plus background gunungnya, cakep. waktu awal moto nggak sengaja dari sisi yang ini, lihat hasilnya apik gitu. karena ambilnya sore di saat matahari mau tenggelam, jadi ada kesan siluet pada fotonya

      semoga wabah ini cepet berakhir dan mas cipu bisa wujudin main ke Banyuwanginya, huaaaa aku nggak enak nanti sama duta wisata banyuwangi yang disebut jebeng thulik wkwkwk, nanti dikira ambil job dia . postingan aku yang ke jambewangi sebelumnya sebagian besar sama finalis jebeng thulik mas cipu :D

      Delete
  3. Waaaah, indah banget sih pemandangannya. Suka banget foto yang ada pohon dan motor-motor itu :'D Aku kangen liburan, semoga situasi cepat aman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe iya mbak indi aku juga suka foto pohon plus motor jejeran gitu, terasa "hidup" aja fotonya. ngambilnya waktu itu juga asal aja
      semoga kondisi sekarang segera berlalu ya, biar bisa bebas keluar rumah

      Delete
  4. Saya baru tahu kalau ada pantai bernama Karang Sewu di Bali. Dari namanya, saya pikir tadinya pantai ini ada di pulau Jawa. Tapi setelah membaca tulisan Mbak Ainun, ternyata memang benar di Gilimanuk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, kalau saya nggak mengiyakan ajakan temen untuk kesini, sampe sekarang nggak bakalan tau juga kalau ada pantai yang nggak terlalu jauh dari pelabuhan.
      biasanya nama nama yang beginian ada sewu sewu gitu memang kayak bahasa jawa ya

      Delete
  5. Nama pantainya Jawa sekaliiii hahaha sama seperti mas Agung, saya nggak sangka lokasinya di Bali 😍 by the way foto yang ada gunungnya cakeeeppppppp bangettt mba ❤ syukaaaa!

    Ayo dong Corona cepat hilang biar mba Ainun bisa kembali jalan-jalan 🙈

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe aku juga suka foto itu mbak, waktu liat di hape, gilakk nih foto keren banget, padahal asal jepret aja

      hahaha iya nih mba aku udah gatelen pengen jalan aja. semoga corona ga sampe bertaun taun ya.

      Delete
  6. Sayangnya cukup jauh ya mbak pantai karang Sewu dari Banten.

    Tapi pemandangan nya cukup bagus juga, ada hutan mangrove lagi jadinya bisa ngadem. Cuma sayangnya banyak sampah berserakan ya, padahal tiket masuknya gratis, sebaiknya dibawa pulang sendiri sampahnya atau dibuang ke tempat nya masing-masing ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas agus kalo dari Banten bisa dibilang jauh banget, nyampe Banyuwangi juga masih harus nyebrang selat Bali lagi
      nah betul hutan mangrovenya bisa buat ngadem, mayan juga, tapi ya ga bisa lama-lama, bisa kutu air nanti kaki kalo kelamaan di rendem di sana hehehe
      nah ya itu mas agus, di pinggirannya banyak bungkus bungkus plastik, hiks sedih
      kesadaran tiap pengunjung kadarnya memang beda beda ya hehe

      Delete
  7. Baru dengar sih pantai ini. Tapi pantai di Bali memang kepeleset dikit aja udah ganti nama ya.
    Semoga nanti bisa jalan ke Bali lagi, saat kondisi sudah mulai ademmmm...

    Salam kenal Mbak Ainun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal balik mbak Zizy
      hehehe iya mbak, kadang ada nama yang "ke-jawa-jawaan" tapi ternyata malah bukan di Jawa, bahasa daerah kadang juga begitu ya, hampir mirip tapi tak sama artinya
      aminn semoga kondisi cepat adem ya mbak

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang