Cerita Liburan Bersama Kapal ASDP Indonesia Ferry

Tidak pernah terpikir oleh saya untuk menggunakan moda transportasi laut terutama untuk perjalanan jauh antar pulau. Seringkali roadtrip dari semenjak kecil pun menggunakan kendaraan pribadi dan sebatas hanya sampai di Pulau Jawa saja. Biasanya setiap tahun saya merencakan liburan dengan destinasi antar pulau dan itupun menggunakan transportasi udara. Pada tahun 2010 saya mencari destinasi liburan dan memutuskan berlibur ke Karimunjawa via Jepara. Untuk menuju Karimunjawa dari Kabupaten Jepara, saya harus menggunakan Kapal Ferry dengan waktu tempuh perjalanan kurang lebih 6 jam. 

Gerbang Masuk Pelabuhan Jepara

Persiapan dimulai dari pagi di penginapan tempat saya menginap dengan mulai menata kembali barang bawaan di tas, agar tidak terlalu banyak barang bawaan yang dibawa. Semangat sekali saya waktu itu mengetahui akan menggunakan Kapal Ferry untuk pertama kalinya. Karena masih pagi sampai di pelabuhan, saya menyempatkan untuk berjalan-jalan sebentar di kawasan pelabuhan. 

Jalan Utama Menuju Pelabuhan Jepara

Tidak lama kemudian, teman satu rombongan dengan saya mulai menuju loket pembelian tiket kapal. Beruntungnya, meskipun saat itu libur lebaran, saya dan teman-teman masih mendapatkan tiket kapal. Ketika jam menunjukkan waktu keberangkatan, pukul 8 pagi, saya mulai berjalan menuju kapal. 

"Akhirnya berlibur juga menggunakan Kapal Ferry" batin saya antusias

Loket Pembelian Tiket KMP Muria
Harga Tiket Yang Terjangkau

Mobil dan motor pribadi penumpang lainnya satu-persatu mulai memasuki bagian bawah kapal, ada yang memang ingin menghabiskan waktu dengan berlibur ke Karimunjawa dan adapula warga lokal yang pulang ke kampung halamannya. Terlihat di wajah mereka senyum bahagia untuk tidak sabar menginjakkan kaki di pulau yang mempunyai alam laut yang luar biasa indahnya.


Saya mulai mengamati bagian dalam Kapal Ferry KMP Muria yang saya tumpangi ini, terdapat fasilitas hiburan seperti televisi, toilet umum dan petugas yang menjual jajanan ringan untuk dinikmati sepanjang perjalanan. 

Hiburan Untuk Penumpang

Penumpang Mulai Memasuki Bagian Dalam Kapal
Fasilitas Toilet

Perjalanan yang baru saya lalui beberapa jam ini, membuat saya tidak betah untuk duduk manis saja di bagian dalam kapal. Saya memutuskan untuk naik ke deck atas. Saya mulai menikmati angin laut dengan pemandangan laut lepas, tidak hanya saya saja yang naik menuju deck atas ini, beberapa penumpang lain juga tidak mau kalah untuk mengambil momen perjalanannya dengan kamera masing-masing. Keberadaan KMP Muria saat ini sudah digantikan oleh KMP Siginjai, yang mampu menembus ombak yang cukup tinggi.

Mulai Meninggalkan Kabupaten Jepara

View Dari Deck Atas Kapal

Puas menikmati pemandangan laut, saya kembali ke dalam dan tidak lama waktu berselang, sepertinya saya mulai mabuk laut 😀. Saya pun memilih untuk tidur selama di perjalanan sampai ketika kapal mulai merapat ke dermaga Karimunjawa.

Selamat Datang di Kepulauan Karimunjawa

Selama di Karimunjawa saya mengunjungi beberapa pantai cantik yang ada disana, seperti Pantai Nirwana, disini merupakan tempat yang tepat untuk menikmati matahari terbenam. Hari berikutnya saya melanjutkan perjalanan menuju pulau-pulau kecil di sekitar Kepulauan Karimunjawa dengan menggunakan kapal kecil milik masyarakat setempat. 

Tujuan pertama saya adalah Pulau Menjangan Besar, di pulau ini terdapat tempat penangkaran hiu. Pengunjung diperbolehkan berenang bersama hiu-hiu tersebut. Tenang saja, hiu disini sudah jinak meskipun ukuran mereka relatif besar. 

Selanjutnya, saya menuju ke Pulau Menjangan Kecil. Di Pulau Menjangan Kecil saya melakukan kegiatan snorkeling, tidak perlu sampai ke tengah laut untuk bisa menikmati biota laut, hanya beberapa meter dari tepi pantai, saya sudah bisa melihat beragam biota laut cantik yang ada disana. 

Pulau Menjangan Besar

Tidak dilupakan juga untuk mengunjungi Pulau Cemara Besar, pulau tidak berpenghuni yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Perairan di Pulau Cemara Besar ini cukup dangkal, akan tetapi tetap menyenangkan jika pengunjung termasuk saya melakukan aktivitas seperti berenang ataupun berendam di air laut. Air laut yang berwarna biru muda membuat siapa saja yang datang kesini tidak sabar untuk menceburkan dirinya ke laut. 


Puas berlibur di Kepulauan Karimunjawa, di tahun berikutnya saya memilih destinasi ke Pulau Lombok dengan perjalanan darat dan laut. Perjalanan dimulai dengan kereta api dari Jember menuju Banyuwangi terlebih dulu, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bis malam menuju Terminal Ubung Denpasar. Untuk menuju ke Pulau Bali, saya menyeberang dengan menggunakan Kapal Ferry dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali. Perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk ditempuh selama 45 menit dengan pemandangan lampu-lampu di sepanjang pelabuhan dan Kota Banyuwangi. Fasilitas di kapal ini sama seperti KMP Muria yang saya gunakan ketika menuju Karimunjawa, terdapat toilet, kantin kecil dengan beragam jajanan ringan untuk pengunjung serta hiburan televisi.

Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Perjalanan tidak hanya berhenti sampai di Denpasar saja, saya masih melanjutkan perjalanan darat menuju Pelabuhan Padangbai. Saya tidak membeli tiket perorangan, karena tiket sudah termasuk di dalam harga tiket bis yang saya tumpangi dari Terminal Ubung. Menjelang tengah malam, kapal perlahan mulai meninggalkan dermaga dan hanya pemandangan laut Selat Lombok saja yang bisa dilihat dibawah hamparan langit malam itu. 


Menjelang pagi, hampir semua penumpang kapal terbangun dan satu persatu bergiliran mengantri menuju toilet. Saya berdecak kagum dengan pemandangan dari dalam kapal ini, saya bisa menyaksikan matahari terbit dengan sangat cantik dan tampak pula hamparan pulau berwarna kecoklatan seperti di Pulau Komodo. Perjalanan selama 6 jam ini terasa tidak lama dan membosankan. 

Pemandangan Matahari Terbit Dari Dalam Kapal

Pemandangan Sepanjang Selat Lombok

Di dalam kapal tujuan Pelabuhan Lembar ini terdapat tempat duduk indoor dengan tambahan fasilitas televisi, tempat duduk outdoor, kamar mandi, musholla dan kantin. Sekitar pukul 8 pagi, kapal yang saya tumpangi mulai merapat di Pelabuhan Lembar Lombok

Penumpang Di Dalam Kapal Tujuan Lombok

Pelabuhan Lembar Lombok

Asyiknya Naik ASDP Kapal Ferry

Kapal Ferry yang selama ini saya gunakan dalam perjalanan liburan, menjadi bagian dari PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dibawah kepemimpinan dari Kementerian Perhubungan.
Sesuai dengan Visi Perusahaan yaitu "menjadikan perusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan yang terbaik dan terbesar di tingkat regional serta mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders", PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) berusaha memberikan pelayanan terbaiknya kepada penumpang supaya dapat menikmati perjalanan laut dengan aman dan nyaman di 35 Pelabuhan yang tersebar di Indonesia. 


PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) memiliki jasa kepelabuhan yang tidak hanya memberikan jasa pengangkutan penumpang saja, tetapi juga menyediakan pelayanan jasa terminal, penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan air bersih, penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal (tug boat) dan masih banyak lagi pelayanan lainnya yang disediakan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Apalagi sampai dengan tahun 2015, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyediakan layanan penyeberangan di 180 lintasan yang dilayani 135 kapal baik komersial dan perintis yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Saat ini, apabila merencakan liburan dengan menggunakan moda transportasi Kapal Ferry sudah semakin mudah, karena tiket pembelian kapal dapat dibeli online melalui website ASDP Indonesia Ferry

Pilih Tujuan


Jangan Lupa Untuk Memilih Jadwal Kapal

Pemesanan Tiket Kapal Ferry

Proses pemesanan online tiket Kapal Ferry ini sangat mudah, saya harus masuk ke laman website tiket.indonesiaferry.co.id, lalu langkah selanjutnya adalah

1. Memilih Lokasi Pemberangkatan dan Tujuan Pelabuhan
2. Tentukan Tanggal Keberangkatan
3. Pilih Jenis Layanan. Terdapat pilihan sebagai penumpang atau kendaraan
4. Pilih Jadwal Keberangkatan Kapal
5. Masukkan Data Pemesan
6. Proses Terakhir adalah Pembayaran. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara transfer / Virtual Account

Dengan kemudahan yang diberikan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) ini, memudahkan bagi saya dan calon penumpang lainnya untuk bepergian menggunakan transportasi laut seperti Kapal Ferry tanpa perlu mengantri membeli tiket di loket pembelian yang terdapat di setiap pelabuhan. Tentunya penumpang dapat merasakan #AsyiknyaNaik Ferry dengan rasa nyaman dan fasilitas yang baik dari PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Ayo akan liburan kemana lagi kalian? 

Comments

  1. Keren cerita pengalaman naik kapal ferrynya & artikelnya detil banget .. , aku suka bacanya.

    Jadi ingat, pertamakali aku naik ferry saat nyebrang dari Gilimanuk.
    Saat itu aku ngga mau beranjak dari dek ... noraknya keluar .. sepanjang perjalanan aku berdiri anteng ngliatin lautan lepas dan ombak di buritan kapal.
    Besoknya aku masuk angin ... hahahhaa 😅 !

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha biasanya kalo baru pertama emang antusias banget ya, sampe masuk angin pasti ga bawa T********* tuh

      Delete
    2. Wuahahhaahahaaaaa .. kok tauuuu sih, kak 🤣 ??

      Jangan bongkar rahasia aaakh 😂

      Delete
  2. ah mupeng banget mbak, pengen ke karimun juga e, blm kesampean dari dulu hehhe

    ReplyDelete
  3. Detail banget ceritanya, luar biasaaa.. Aku jadi mupeng pengen naik kapal ferry, hehehe. Seumur hidup aku belum pernah :(

    Tp entah sanggup apa engga deh, terakhir ke pulau tidung aja aku udah muntah-muntah -__-

    Btw itu abis brp hari kak dari karimun jawa ke bali? Semingguan kah?

    Revisit : Fajarwalker.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe kapan-kapan cobain naik ferry mas fajar.
      Itu terpisah waktunya antara karimun sama bali, beda tahun hehhe

      Delete
  4. Wah nice ya. Saya udah lama ga naik kapal ferry. Kalau berangkat pas sore gini jadi bisa lihat sunset di laut :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak nita, liat sunset dilaut bawaannya beda kalo liat pas di daratan :D

      Delete
  5. Cantik ya pemandangan saat perjalanan dengan kapal. Aku jaraaang banget naik kapal. Aku cuma naik kapal saat study tour sekolah ke Bali (kata kuncinya adalah "sekolah", kira-kira sendiri itu tahun berapa hahaha) dan saat nyeberang ke Pulau Penang, Malaysia (2014).

    Pas long weekend Imlek kemarin udah bertekad mau ke Lampung via laut tapi urung, wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. baca curhatanmu geli sendiri hehehe. "kata kunci ketika sekolah" wuihh lama beuddd ya gie hehehe.
      Naik kapal harus ikut "jadwal ombak" juga, kalo ombak gedeee, si kapal ya off dulu sementra waktu. Kayak di karimun itu

      Delete
  6. hanya ada satu kapal yang ke karimun jawa? kok sepertinya loketnya sangat spesial, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. waktu saya ke sana tahun 2010 itu kayaknya cuma 1 kapal ferry aja mas affan, loketnya modelnya masih old ya hehehe

      Delete
  7. sumur umur saya baru sekali naik kapal penyebrangan, bukan ferry, waktu itu menyebrang dari banda aceh ke kota sabang. lautnya cantik lahh

    ReplyDelete
  8. Karimun jawa asyik juga ternyata untuk dikunjungi. Masukin wish list ah...

    ReplyDelete
  9. Ohh sekarang beli tiket kapal bisa online yah?

    Baru tau

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai riza, iya makin gampang aja sekarang ini, serba gadget

      Delete
  10. Lengkap banget pengalamannya😁jadi ngerti caranya, sekali sekali naik kapal laut pasti asiklah

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehhe iya mba nisa sekali kali nyobain kapal laut, kalo mabuk laut jangan lupa antimonya

      Delete
  11. Suka banget naik kapal in i, gak sumpek dan luas banget, rekomended lah

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe iya kapalnya gede, lega banget ya kalo ga desak-desakan

      Delete
  12. aku naik kapal ferry pernah dari merak ke bakauheni, terus dari aceh ke sabang, yang dari merak itu agak kapok karena terombang ambing dengan ombak besar, ada senengnya naik kapal ferry, bisa foto2 berlatar laut :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. apalagi kalo view di sekitar laut cakep ya mbak, pasti jeprat jepret

      Delete
  13. Ulasannya lengkap alias komplit! Siapapun yang baca dan punya rencana yang sama pasti tidak bakal repot karena semua informasi ada di sini. Tinggal baca. Keren.

    ReplyDelete
  14. Baru tau kalau ada aplikasi yang bisa memantau itu. thanks bak. Kira' kalau penyeberangan yag deket bisa reservasi gak ya kak??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penyeberangan deket dari mana ke mana dulu? setau saya, banyuwangi bali pun bisa kok dipesan lewat aplikasi ini, jaraknya cuma 45 menit nyebrangnya

      Delete
  15. Keren banget ya sekarang, semua udah bisa dipesan by online, gak ribet antri di tempat penjualan tiket lagi.

    Saya sudah familier banget sama kapal sejak kecil, waktu usia 5 tahun pernah naik kapal barang kecil terbuat dari kayu, dari Manado ke Buton.
    Pun juga sering naik kapal kayu dari Buton ke Kendari, maklum dulu belum ada kapal yang canggih.

    Setelah kuliah, saya naik kapal Pelni, lebih besar, dan selalu suka ke belakang kapal, sambil membayangkan berada di Titanic wakakakak

    Kalau ASDP, saya pernahnya menumpang dari Surabaya ke Madura dan kembalinya juga.
    Pernah juga dari Banyuwangi ke Bali.

    Semua seru sih, meskipun aslinya saya takut, soalnya saya ga bisa berenang hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe senyum2 sendir nih baca pengalaman mb rei sama kapal, saya jadi ngebayangin kapal kecil kayu yg kayak apa ya, dari buton ke kendari, dibayanganku buton kendari kayaknya jauh, lahh kalo diayun ayun ombak kan aduhai gemes gitu ya

      Efek titanic sampe mempengaruhi seperti itu ya mb hehe, film yg luar biasa banget, legend

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang