Kabupaten Banyuwangi nggak bisa diem setahun belakangan ini. Tiap pergi ke kota sebelah yaitu di Banyuwangi, ada aja yang baru dalam hal tempat makan atau tempat nongkrong seperti cafe. Kalau ke Banyuwangi, nggak bakalan bingung lagi mau nongkrong atau makan dimana. Dulu waktu awal tahun 2000-an, kalau saya ke Banyuwangi agak malas, karena kotanya sepi, nggak ada apa-apanya gitu.
Malam itu, tujuan saya dan dua sohib sebenarnya mau nongkrong di Kopi Sumber Rejeki, tempatnya memang nggak terlalu luas, tapi kita datangnya di atas jam 7-an, alhasil nggak nemu tempat duduk. Nyari-nyarilah tempat nongkrong di sekitaran Toko Kopi Sumber Rejeki dan akhirnya kita memutuskan ke tempat makan yang masih tetanggaan sama Kopi Sumber Rejeki, yaitu Mentari Kopitiam.
Nama tempat yang mengandung kata-kata Kopitiam, memang bikin penasaran, pastinya khas makanan atau minumannya yang ala-ala Peranakan gitu.
Nguliner di Mentari Kopitiam
Kali ini nggak cuma mau menikmati minumannya aja, tapi juga makanan beratnya sekalian. Menu yang kita pesan buat tiga orang, cukup banyak juga, entah karena kelaparan atau memang penasaran sama menu-menunya, mumpung yakan.
Saya sendiri memilih menu Salmon Sashimi, lahhh kok malah pesen makanan Japanese, ya random juga yang ini dan untuk minumannya memilih es cham. Terus nih, temen ngide buat cobain makan KOL Nenek, iya nama menunya unik, Kol Nenek. Kol ini bisa dibilang mirip seperti kerang yang bisa ditemui di sawah-sawah gitu. Kita bertiga udah pesimis, si sohib takut rasanya nggak memuaskan, maklum harganya juga lumayan, terus saya sendiri sangsi apakah Kol ini bakalan bikit kulit saya alergi. Karena takutnya Kol nya diambil dari laut 😁
Waktu kita berdebat soal menu ini, ternyata yang duduk dibelakang saya mendengar percakapan kita bertiga dan sepertinya dia adalah cece-cece pemilik Mentari Kopitiam. Yang ada malah si cece ini menjelaskan dengan rinci menu kol nenek seperti apa dan diambil dari mana. Di Mentari Kopitiam juga ada menu Kaya Butter Toast dan saya nggak mau melewatkan begitu aja snack ini, selain itu buat mengobati rasa penasaran saya, kadang di tiap tempat rasa dari Butter Toast beda-beda.
Saatnya makan
Saya cobain dulu Salmon Sashiminya nih, isiannya memang nggak banyak. Kalau dari segi salmonnya, ya biasa aja, anyep ala khas ikan seger, nggak lupa juga paduan wasabi dan shoyu-nya.
Terus saya mencoba menyeruput es cham, menurut saya ini sama kayak es teh tarik, tapi rasanya kurang pekat aja.
Nggak lupa, saya icipin juga menu kol nenek dan menu kol nenek ini mendapat respon yang sangat buagus dari dua sohib saya, alias wenakkkk, Bumbunya meresap sampe ke dalam rumah kolnya dan porsinya buanyak banget. Sohib sampai minta nambah nasi, saking lahapnya. Worth it dengan harga 70 ribu untuk satu porsi kol nenek.
Untuk snack kaya butter toast, sama lah seperti toast di tempat nongkrong lain kalau menurut saya. Nggak ada yang terlalu istimewa, seporsi kaya butter toast dihargai 18 ribu.
Area Mentari Kopitiam Banyuwangi
Di Mentari Kopitiam terdapat dua area, yaitu Indoor dan Outdoor. Waktu saya kesana memilih area Indoor, di awal-awal masuk ruangan Indoor, sohib merasa AC nya terlalu dingin. Untung pelayannya mau nurunin suhu AC nya jadi hangat. Memang keliatan banget dari kacanya yang sampai berembun.
Untuk area outdoor-nya juga cukup luas. Malam itu terlihat nggak terlalu banyak pengunjung, jadi lumayan banyak kursi yang masih kosong. Dan nggak lupa nih, area parkirnya cukup luas, tersedia di area halaman depan dan samping.
Pastinya di Mentari Kopitiam, pilihan menu yang disediakan banyak, dari menu makanan berat, pilihan menu minumannya hingga pilihan snack yang beragam. Untuk range harganya kalau dilihat dari buku menunya, start from 10 ribu.
Kalau kalian ke Kabupaten Banyuwangi dan pengen cobain tempat makan ala-ala Peranakan dengan banyak menu, bisa coba mampir ke Mentari Kopitiam.
Mentari Kopitiam
Jl. Kol. Sugiono No. 91
Banyuwangi











Nama menunya unik banget, kol nenek. Kirain bakal muncul sayur kol, ternyata sejenis kerang-kerangan.
ReplyDeletengiler liat Salmon Shasimi, keliatan lembut bangettt
ReplyDeleteKirain menu Kol Nenek itu sayuran Kol yang buat nenek-nenek, eh ternyata kayak tiram atau kerang ya. Pas ngobrol sama teman eh yang punya denger, untungnya dijelaskan ya.
ReplyDeleteAh senang sekali di Banyuwangi akhirnya punya pilihan makanan peranakan ala Kopitiam jadi ada alternatif ngopi dan makan enak nggak perlu jauh-jauh ke daerah atau kota lain karena di sini juga ada. dan menunya cukup komplit dan juga menarik sehingga pasti banyak peminatnya
ReplyDeleteMbaaa, kirain kol itu sayur kol, ternyata semacam tutut atau siput yaa? Baru tahu nama lainnya kol 🤣.
ReplyDeleteNah bicara Kopitiam, aku tuh sukaaaa bangettttt sebenernya. Tapiiiii sayangnya di JKT aja ada banyak Kopitiam, yg bener2 enak cuma dikiiit.
Masalah kopi tiam ini sama, kalo bikin kopi, atau teh tarik, ga pekat. Kata orang Malaysia, ga KAW 😄😄. Ntah kenapa kayak kedengeran. Itu yg aku sebel banget. Sementara kalo aku ke Malaysia, Singapura, Kopitiam di sana jarang banget yg failed apa Krn di sana banyak indian yaa... Cuma Kopitiam yg owner Melayu pun sedaap biasanya.
Di JKT Kopitiam yg aku akuin enak baru 1.
Sayang mentari Kopitiam ini juga kurang oke minumannya yaa ..tuh kan lagi2 ga pekat 😅😅
wah, price list nya sangat terjangkau yah. banyak variannya, kadang suka bingung mau milih yang mana hehe
ReplyDeletetren kafe kafe kopi memang sekarang udah menjalar ke kota kota kecil juga
orang memang jadi semangat kalau ke sebuah kota itu banyak tempat nongkrong ya Mbak. Dankini Kabupaten Banyuwangi sudah ramai. Soal KOL nenek awalnya saya kira bahan dasarnya kol atua kubis. ternyata kerang ya. Sampai jadi perdebatan dan untung pemiliknya ada di situ. Jadi dijelaskan sekalian hehehe. Jadi penasaran ingin coba Kol Nenek. Karena kalau mahal, harus enak memang. Ada rupa... Ada harga.
ReplyDeleteHuaaa.. ini deket rumahku mbak Ai.. Wkwkwkw... Next kalau aku pulkam bisa kopdar nehhh... :D
ReplyDeleteIya mbak, aku dulu tinggal di BWI sekitar tahun 2002 tuh kotanya kayak kota mati. Dan asli aku ndak betah, tiap weekend mainnya kalau nggak ke Jember ya ke bali. Karena nggak ada tempat menarik di sana.
Yang rumahnya deket mentari aja, aku hampir nggak pernah ke mentari malah. Huahahaha... Tapi kalau lihat daerahnya di Kol. Sugiono tuh area parkirnya nggak terlalu lebar, ya nggak sih? Aku lebih prefer naik motor kalau ke sini.. :D
Kol ini apa to mba? aku pikir kol itu sayuran kol itu tapi ternyata bukan..mirip kerang gitu kah mba?
ReplyDeleteUntuk harganya bersahabat lah ya mbaa :)
Keliatannya warna ijo memang salah satu cirikhas dari kopitiam ya mba...
Banyuwangi sekarang tampaknya memang semakin dikenal dan semakin berbedah ya mba apalagi wisata padang savannah nya yang semakin banyak dikenal aku sendiri belum pernah kesana dan ini masuk wishlist ku sie hehe
Mbaak, aku pun tadi mikirnya kol ini sayuraann, huaa. Ternyata kayak sejenis kerang gitu ya sepertinya. Duh, kalau ke tempat makan peranakan gini, aku juga seneng banget saja Kaya Toast-nya. Hidangan yang simple tapi memang enak dan ada cita rasanya tersendiri yaa.
DeleteKalau kopi, paling suami yang minum, aku gak berani minum kopi banyak-banyak euy, soalnya selalu akan ada "efek"nya kalau minum kopi segelas, bakal pusing dan aslam naik, ahaha. Beneran gak kuat lambungnya. Jadi kalau kopi beneran icip2 aja aku tuh.
Cukup luas tempatnya, nyaman dan banyak pilihan makanan serta minumannya. Kopitiam ini salah satu tempat makan favorit ayah saya dulu, enak sih ya memang dan sangat berciri khas dengan nuansa ijo putih gitu..
ReplyDeleteMenunya lumayan kompliitt ya mba.
ReplyDeleteharganya juga OK.
kalo di Banyuwangi, rerata F$B memang ngga pricey yaaa
super loovee, layak dicoba
Penasaran dengan kol nenek, ternyata semacam tutut ya? wTadi lihat foto kiran es coklat ternyata es cham. Eh malah pengen cobain es milo Malaysia kalau ke sana, plus nasi ayam hainan.
ReplyDeleteWah sudah lama nggak dengar istilah kol nenek. Di Jawa Barat sering disebutnya tutut.
ReplyDeleteBtw tempatnya nyaman ya. Tapi ternyata harga makanan dan minumannya sekelas kota besar juga. Agak kaget sama harga singkong 20rb an hehehe
Dari segi harga bervariasi ya Kak, berikut juga dengan kulinernya macam-macam. Bisa deh jadi piliham, meski ya seperti Kak Ainun dan kawan-kawan yang jadi menggalau mau pesan, karena khawatir ada yang kurang pas hehe.
ReplyDeletewaah ada kopitiam juga yaa di Banyuwangi,,,enak-enak tuh menunya mba kalau di Kopitiam. Di sukabumi juga ada resto dengan menu khas kopitiam ini namanya Laoban,,,,iya enak-enak menunya. Tapi gak ada menu kol nenek seperti di Banyuwangi hehe. Penasaran juga nih sama kol nenek ini.
ReplyDeleteKalau lihat dari harga-harganya pun masih sangat terjangkau
ReplyDeleteSaya akan milih duduk sofa karena sekalian bisa ngetik hehe
Aman dan tenang kayaknya kerjain artikel di sana
salfok sudah lama gk lihat lagi motif legend itu, untuk cafe konsep modern jadi tambah keren kesanya. harganya pun juga masih terjangkau dengan jenis menu yang beragam banget
ReplyDeleteBanyuwangi jujur masih ada di bucket list yang belum berhasil ku ceklis. Tertarik sama kota yang satu ini dan ternyata semakin cantik, tertata serta banyak tempat kulinernya.
ReplyDeleteMentari Kopitiam ini bisa jadi andalan buat yang suka ngopi, nongkrong, hangout tanpa bikin kantong jebol. Nah, iya mentari Kopitiam ini unik, ada menu ala Jepang pula. Interiornya menawan ya. Terutama area indoornya.
Banyuwangi terkenal dengan kuliner enak dan pantainya yang indah dan sekarang ada kopi tiam yang asyik juga buat nongkrong makin seru dikunjungi nih Banyuwangi semoga ada rezekinya yaa..
ReplyDeleteTempat dan menunya menarik, mana ada kol nenek pula. Baru denger lho aku Mbak, mana harganya lumayan juga itu kol. Jujur banget ini Mbak, baca ini pas banget bangun tidur dan belum sarapan. Langsung laper deh bawaannya. Kalau bisa sih langsung ngilang ke Banyuwangi gitu, hehe Senggol Lala ah buat ajak ke Banyuwangi :)
ReplyDeleteMentari Kopitiam ini kelihatannya seru buat nongkrong santai sambil kulineran. Kombinasi menu lokal dan Jepang bikin tempat ini makin menarik buat dicoba kalau main ke Banyuwangi.
ReplyDeleteItu barisan kursi warna gelap kayak lagi ada di kereta cerita2 zaman dulu (barat) deh, klasik banget. Resto kopitiam luas, bersih dan tampaknya bikin betah. Menunya kombinasi ada lokal ada Jepang. Peralatan makan dan penyajiannya cakep nih.
ReplyDelete