Refreshing ke River Tubing Minimalis di Kawasan Air Terjun Jagir Banyuwangi

Lagi-lagi diajakin sohib buat main kintir-kintiran saat saya lagi di Banyuwangi. Dalam bahasa Jawa, kintir artinya hanyut, jadi permainan ini semacam tubing di aliran sungai yang debitnya nggak terlalu deras.

Siang itu, teman-teman saya sudah berangkat lebih dulu ke Kecamatan Glagah jam 2 siang, sedangkan saya masih ada urusan kerjaan di Banyuwangi Kota, jadi akan menyusul belakangan. Karena saya belum tau persis letak area wisata kintir-kintiran ini, saya cuman dikirimi Google Map aja. 

Menuju Wisata Tubing Air Terjun Jagir

Sebenarnya, lokasi area yang dijadikan tempat permainan tubing ini nggak terlalu jauh dari Air Terjun Jagir. Setelah melewati parkiran Air Terjun Jagir, saya berkendara terus naik ke arah Kawah Ijen pelan-pelan. Memang susah sih kalau nyetir plus ngeliat Map, jadi saya sempat nyasar sampai ke 1911 Cafe & Resto Kalibendo.

Saya putar balik lagi menuruni jalanan yang nggak terlalu lebar dengan sisi kiri sungai yang menurut saya, sungai ini adalah lokasi kintir-kintiran yang dimaksud sama sohib.

Melewati lahan yang nggak terlalu luas disebelah kiri jalan, saya berusaha memarkirkan motor dan coba bertanya ke Bapak tukang parkir yang berdiri di sana dan ternyata memang tempat ini yang saya cari.

Saya nggak ngeliat whatsapp yang dikirim sama sohib dan ternyata difotokan area sekitar lokasi, si sohib ninggalin pesan kalau mereka akan segera beranjak dari lokasi dan menanyakan posisi saya. Lagi-lagi kita ketemu di parkiran hahaha, temen-teman saya sudah mau pulang, ehh saya baru datang. Maklum, saya datangnya juga hampir jam 5.

Teman saya meminta saya untuk tinggal disana sendirian aja, karena tanggung baru nyampe malah balik lagi ke Kota. Mereka menyarankan untuk cobain kue cucur yang katanya enak. Yaweslah saya explore sebentar di daerah ini sambil foto foto.

Disisi kanan tangga menurun dari tanah terdapat banyak gazebo yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk istirahat sehabis bermain air. Karena saya niatnya mau foto-foto, jadi saya berjalan ke arah kiri dari tangga turunan tadi. 

Terlihat beberapa anak sedang asik bermain tubing dengan ban dalam bekas, pantesan aja temen saya betah lama-lama main air, soalnya suasananya juga adem yang didukung sama banyaknya pohon disekitar lokasi sungai. 

Pengalaman Nggak Menyenangkan di Lokasi

Ini nih kejadian yang bikin saya kesel. 

Tujuan saya kesini selain karena penasaran, tentu aja pengen ambil foto foto juga, si sohib juga menyarankan untuk mengambil foto dari sebelah kiri.

Saat saya mencoba berjalan ke arah sebelah kiri dari posisi saya berdiri, tepatnya di bagian atas dari sungai ini, saya berpapasan dengan seorang bapak. Jalanan setapak yang kecil itu, mungkin nggak sampai satu meter, dan kalau orang gemuk yang lewat, ya cukup cuman buat satu orang aja.

Si Bapak ini melipat tangannya di depan dada, anggapan saya, si Bapak ini pasti kesini sama keluarganya gitu. Saat saya berjalan berpapasan, tangan si Bapak diturunkan dan mentowel paha kaki kanan saya. Sialan banget. Sebenarnya saya ingin teriaki dia dengan kata-kata kasar, tapi umpatan itu cuman saya ucapkan sendiri aja.

Saya coba balik badan dan memperhatikan bapak itu, dia enak aja jalan santai naik ke tangga menuju parkiran kayak nggak ada dosanya. 

Karena sudah bad mood, saya bergegas pulang dan balik ke parkiran plus nyari posisi Bapaknya dan nggak kelihatan batang hidungnya. Pikiran saya yang lain mulai bermunculan, seperti mungkin aja Bapak ini pedofil jadi dia kesini pengen lihat pengunjung yang basah-basahan main sama air.

Sesampainya dirumah, saya cerita sama sohib saya dan mereka tentu saja nggak terima, terus nanya apakah saya sempat fotoin wajah Bapaknya, hyaa mana sempet saya foto, jalan aja mepet banget, tau gitu dari awal saya bikin konten video aja seperti vlog.

Sohib saya ini termasuk pelaku usaha atau pengusaha yang bergerak di bidang travel, jadi dia bermaksud kalau saya punya foto si Bapak ini, pastinya bakalan disebarin ke grup-grup pelaku usaha travel yang ada di Banyuwangi supaya berhati-hati.

Intinya, kemanapun kita traveling atau bepergian memang perlu waspada, tapi siapa sangka orang yang kita lihat biasa aja, mungkin akan bertindak nggak menyenangkan ke orang lain.