Sisi Lain Sirkuit Mandalika Lombok

sirkuit mandalika


Bangga pastinya ketika Indonesia resmi menjadi tuan rumah perhelatan Moto GP 2022 tepatnya di Pulau Lombok. Banyak persiapan yang dilakukan pemerintah untuk membuat sirkuit yang layak dan sesuai standart Moto GP. Beberapa bulan sebelum tanggal pelaksanaan dimulainya balapan, di beberapa media sosial dan siaran berita cukup ramai diberitakan mengenai apa-apa saja yang mulai dikerjakan dan sampai sejauh mana progressnya. Saya yang nggak ikut ngerjain proyeknya saja hanya bisa mengagumi.

Sirkuit Mandalika Lombok
Sore itu saat saya tiba di tempat penukaran tiket, memang nggak bisa langsung terlihat area sirkuitnya, karena ternyata masih harus naik bis lagi sesuai warna tiketnya. Dan pas sudah sampai terminal Gate 3, tempat zona J saya berada, ternyata masih harus jalan kaki lagi menuju area sirkuit. Dan dari sini sudah terlihat jelas, aspalnya sudah terlihat bagus, penataan tempat duduk untuk penontonnya juga cukup bagus.

Sepanjang race semua penonton bersorak gembira sampai saatnya pulang.

Area Sirkuit Mandalika Lombok
Biasa ya kalau bikin planning memang selalu dibagus-bagusin, niatnya kalau bisa mau mampir ke booth Valentino Rossi. Bayangan saya, untuk nyari areanya gampang. Ternyata salah besar.
area sirkuit mandalika


Meskipun saya sudah punya peta Sirkuit, tetap saja bakalan bingung cara menuju booth-booth pameran, karena lokasinya yang berbeda-beda dan saling berjauhan. Seperti saat saya turun di parkir barat, sebenernya di area ini jadi satu dengan panggung Mandalika Vibes. Pas sudah sampai, saya masih dibuat bingung dimana tempat panggungnya berada hahaha. 

Dan yang bikin “berat” adalah area beberapa booth dan parkirannya ini masih berupa tanah lumpur, iya tanah jadi berlumpur efek dari hujan deras sebelum race dimulai. Sepatu kesayangan dan kaki harus rela bermandikan lumpur malam itu.
area sirkuit mandalika
Sepanjang mata melihat, areanya lumpur semua


Hal lain yang membuat saya gagal paham adalah ketika penonton mau masuk gate masing-masing, segala bentuk minuman atau cairan dilarang dibawa masuk. Oke saya taati dong.

Tapi pas masuk area gate, ada booth makanan dan minuman, malah ada yang jual fried chicken dan bebasnya lagi bisa dibawa masuk area kursi penonton. Dan hasilnya adalah setelah race selesai, area tempat duduk penonton lumayan penuh dengan bungkus nasi fried chicken tadi. 
moto gp mandalika


Menuju Mataram dari Sirkuit Mandalika
Saat keberangkatan memang susah untuk mendapatkan bus khusus penonton sampai harus rebutan dan sikut-sikutan. 

Apakah pulangnya sama seperti itu?

Sohib saya yang nonton dari area di stand pameran dan nggak ikut ke sirkuit, sebelum lap berakhir sudah memutuskan untuk langsung balik ke Mataram. Karena dia tahu kalau pulangnya bakalan rebutan lagi dengan penonton lain.
area sirkuit mandalika
Terminal Gate 3. Nunggu rebutan buat masuk bis

sirkuit mandalika lombok
Ga kinclong lagi, jalan pulang dibawah gerimis cukup deras


Sedangkan saya yang punya tiket nonton dan masuk ke area sirkuit sebenarnya bisa saja sebelum race berakhir langsung memutuskan pulang. Tapi kan saya sama mbak Andi terpisah zona, nggak mungkin juga langsung nyelonong pulang, lagian saya juga nggak hapal lokasi terminal bisnya.

Untuk menuju ke Mataram lagi ada dua pintu terminal, yaitu di parkir Barat atau Parkir Timur. Nah lho, saya mana bisa membedakan mana pintu parkir barat dan parkir timur di area sirkuit yang luassnyaaaa nggak bisa dikira-kira ini.

Misalnya untuk menuju ke tempat parkir Pintu Barat tempat saya dan mbak Andi janjian, saya masih harus ngemper di area terminal Gate 3 sampai malam. Bayangkan sampai malam. 

Karena trayek bisnya juga nggak jelas, kayak disabotase sama panitianya, harusnya bis itu menuju parkir Barat malah dibilang menuju panggung Mandalika Vibes tempat artis-artis seperti Padi, Slank perform. Sampai akhirnya, semua penumpang kompak “bis ini harus ke parkir barat”. 

Saya awalnya mau memutuskan untuk jalan kaki, tapi kata ibu-ibu orang asli Lombok bilang, kalau dari Gate 3 ini ke parkir barat jauhhhh. Yaweslah hanya bisa pasrah ngemper sama penonton lain. Saya gandeng terus si ibu-ibu tadi dan keluarganya, untung ya semua baik-baik. Jadi saya ada temannya. 

Dari terminal parkir barat ini, saya ganti bis lagi menuju parkir timur sama mbak Andi wkwkwk. Muter-muter kan, iya soalnya kalau langsung janjian di terminalnya bakalan susah ketemunya sama Mbak Andi. 

Perjuangan kembali diuji di terminal ini, semua penumpang tumplek blek buat rebutan bis balik ke Mataram. Beberapa penonton yang saya temui di terminal, seperti bapak-bapak yang sudah sering nonton GP seperti di Malaysia, mengeluhkan sistem pengaturan transportasi yang disediakan pemerintah dan panitia. Kalau di Malaysia, penontonnya bisa diatur, ada antriannya. Lah yang di Lombok, penonton yang baru datang ke terminal sama yang sudah berjam-jam di terminal nggak bisa dibedain, jadi sistemnya nyerobot saja, siapa cepat dia dapat.
sirkuit mandalika


Bahkan di sosial media juga ramai, ada penonton yang sampai jam 2 pagi belum dapat bis untuk balik ke Mataram. Karena sopir bisnya ada yang malas buat balik lagi ke area Mandalika, dengan alasan jauh.

Kalau rame-rame sama teman memang enak charter mobil yang mungkin bisa didapat nggak sengaja di area sirkuit ini, meskipun tarifnya agak mahal, tapi dijamin bisa sampai Mataram lebih cepat.

Kalau Nonton Moto GP Lagi
Kalau ada rencana nonton Moto GP lagi misalnya, memang bagusnya dan baiknya memilih hotel di area Kuta, itupun kalau nggak dibooking berbulan-bulan sebelumnya juga nggak bakalan nemu.

Kalaupun berhasil booking hotel di area Kuta berbulan-bulan sebelum pelaksanaan Moto GP juga nggak akan menjamin bookingan menjadi aman. Bisa-bisa malah kayak saya yang dicancel sepihak. Mungkin beberapa hari sebelum kita datang ke hotel, telepon dulu ke pihak hotel untuk memastikan bookingan kamar kita aman.

Segini dulu cerita sisi lain dari area Sirkuit Mandalika Lombok, semoga bisa menjadi gambaran buat teman-teman yang mau ke Sirkuit Mandalika.


Comments

  1. Hmmm mulai ada bau-bau overtourism yaaa disana, miris banget banyak yang gak sadar kebersihan. Berserakan gitu sampah fried chickennya, ckckckck

    ReplyDelete
  2. Semoga ini bisa jadi masukan bagus ya, Mbak. Karena kalau tidak ada sistem antrean, wah, kasihan yang sudha berjam-jam menunggu, bisa main serobot dan sikut yang baru datang. Semoga tahun depan, pelaksanaannya semakin bagus dan sukses lagi. Aamin.

    ReplyDelete
  3. Belum pernah ke Mandalika hanya lihat di TV serta baca-baca artikel dari teman-teman blogger. Suatu saat mau ke Mandalika untuk nonton balap. Hehehe.

    ReplyDelete
  4. Gak diperbolehkan bawa makanan dan minuman dari luar itu mungkin justru biar jajan di dalam. Buat penjual di dalam laku juga. Hehehe ...
    Beberapa lokasi wisata di dekat tempat saya tinggal menerapkan aturan seperti itu juga. Seharusnya disertai kedisiplinan akan sampahnya ya

    ReplyDelete
  5. Biasanya event-event besar gitu emang punya aturan gak boleh bawa makanan dan minuman masuk arena karena mereka juga jualan kak. Ya biar laku kali ya. Dann otomatis harganya pasti lebih mahal

    ReplyDelete
  6. Wow gak bisa ngebayangin ya bagaimana penonton itu berebut bus untuk berangkat dan pulangnya. Tapi memang ketika diumumkan bakal ada event di sirkuit Mandalika, maka antusiasme masyarakat untuk menonton sangat besar. Mereka rela membeli tiket meski mahal, rela booking penginapan dan sebagainya. Saya pengen sebenarnya...tapi takut dengan kerumunan, apalagi pandemi belum benar2 usai.

    ReplyDelete
  7. wahh ini kemarin juga jadi wishlistku hahah tapi apalah dayaa tiket pesawat makin melambung tinggi tak tersentuh, blm lagii ada virus baruu dari Eropa uhuhu

    ReplyDelete
  8. Kenapa dah kak pas fotonya kepala ada kantong plastiknya hehe..
    Perhelatan Akbar di Mandalika jadi momentum banget buat kita ya. Semoga tahun depan makin semarak lagi

    ReplyDelete
  9. Waaah baru tau sisi lain Sirkuit Mandalika Lombok . Jalan dan sepatu yang berlumpur. Kalau masalah rebutan bis tahu dari status salah satu bloger yang ikut nonton juga Kala itu sampai ketinggalan pesawat kalau gak salah.

    ReplyDelete
  10. Sayang ya sudah dibangun semegah itu tapi kesadaran buang sampah masih jadi PR :') aku baru tau nih mbak soal bis ini, karena aksesnya yg terbatas ya. Semoga nanti ada solusi untuk masalah2 di atas yaa

    ReplyDelete
  11. Waaah beruntung sekali mbaa bisa melihat langsung motogp.
    Kalau kata driver aku selama di.Lombok kemarin seumur2 baru hari itu od naynyu

    ReplyDelete
  12. sayang ya banyak yang ga sadar kebersihan dan ketertiban. Padahal kalau semua bisa tertib dan bersih, pasti akan membuat citra Mandalaika lebih baik lagi...

    ReplyDelete
  13. duuh kesel lihat ada yang buang sampah. btw aku tadi juga abis nyebrang ke bali, ada aja orang yang buang putung rokok ke laut. menyebalkan sekali asli.. padahal tempat sampah juga udah ada di mana2

    ReplyDelete
  14. luarbiasa mbak, mbak bisa memotert sisi lain mandalika dan semoga ini terbaca oleh pihak yang berenang ya untuk jadi bahan evaluasi.

    ReplyDelete
  15. Pwngen banget ke sanaaa. Tapi belum rejeki hehe.. nggak bayangin banyak banget orang di sana..

    ReplyDelete
  16. Nggak kebayang gimana ramenya lokasi sirkuit ini ya mba. Beruntung banget sih bisa hadir walau belum banyak faham lokasinya. Hehe

    ReplyDelete
  17. huwaaaa ternyata lika-lika sisi lain sirkuit mandalika begini ya, emang harus perbaikan jasa, layanan, dan peraturan juga yaa, supaya pengalaman nano nano gini ga terulang, apalagi acara ini tuh kelas internasional kan

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang