Review Menginap di OYO The Peak Guesthouse Jember


Lagi-lagi kali ini mengungsikan diri sendiri dengan staycation di jaringan hotel OYO dan saya menjatuhkan pilihan ke The Peak Guesthouse. Dari segi lokasi, The Peak Guesthouse ini masih berada di area kampus atau tengah kota Jember. Beberapa kampus yang terbilang dekat yaitu Universitas Muhammadiyah Jember dan Universitas Jember.


Proses booking pun saya lakukan dalam hitungan menit melalui aplikasi OYO. Saya pesan sore hari dan untuk check-in hari itu juga.

Jam 8 malam saya tiba di lokasi dan langsung masuk ruangan dengan ukuran tidak terlalu luas, dari luar nampak seperti kantornya tapi ternyata saya salah. Saya diantarkan oleh petugas yang berjaga menuju resepsionis. Ruangan yang awalnya saya kira adalah ruang resepsionis ternyata adalah ruang pantry atau laundry hotel.

Jadi, resepsionis The Peak Guesthouse ini berada di area luar dari pagar hotel, tapi masih dalam satu area, lebih tepatnya di dalam cafe. Sebelum saya mengetahui bahwa The Peak ini adalah suatu hunian penginapan, saya mengira kalau The Peak adalah kos-kosan hahaha.

review OYO the peak guesthouse jember
Tampak depan The Peak Guesthouse

Luas area resepsionis memang tidak terlalu luas, karena jadi satu dengan café dan dapurnya. Meja sebelah kanan untuk terima orderan pengunjung café dan meja di sebelah kiri untuk pegawai OYO.

REVIEW MENGINAP DI OYO THE PEAK GUESTHOUSE
Cafe sekaligus area resepsionis hotel

Setelah menunjukkan kartu ID alias KTP, dengan sigap mas-mas resepsionis menyerahkan kunci kamar kepada pegawainya dan mengantarkan saya menuju kamar.


Hotel Minimalis yang Nyaman

Tidak banyak kamar yang tersedia di The Peak Guesthouse ini, saat saya bertanya kepada pegawai yang mengantar ke kamar, malam itu memang lagi full booked.

Model hotel disini adalah seperti perumahan cluster yang bertetangga. Jadi, dalam satu bangunan terdapat kurang lebih 2 kamar, bangunan ini dan bangunan disebelahnya terpisahkan oleh ornament besi-besi yang dihias semenarik mungkin.

the peak guesthouse
Tiap bangunan yang berisi kamar-kamar

Di tiap ruang bangunan terdapat beberapa kursi dengan gaya vintage dan pajangan dinding yang minimalis, semakin menambah kesan hommy. Terdapat juga akses tangga minimalis berwarna putih yang menghubungkan dengan ruangan di lantai dua.

fasilitas oyo the peak guesthouse

Masih di area “ruang tamu ala-ala” ini, terdapat juga mini kitchen set plus dispenser yang bisa dimanfaatkan tamu hotel untuk refill minumannya. Sayangnya saya tidak mengira kalau hotelnya menyediakan fasilitas minum seperti ini, sehingga tidak ada persiapan membawa botol minuman sebelumnya. Alhasil malam itu saya dehidrasi haha

menginap di OYO

Untuk lantai dua di The Peak Guesthouse dimanfaatkan sebagai dapur umum dan living room yang bisa digunakan tamu hotel untuk bersantai.


Begini Penampakan Kamar di The Peak Guesthouse

Kamar saya sendiri berada di lantai satu dan paling ujung belakang. Tetangga saya hanya ada satu kamar saja. Sepi ya.

Kamar single room ini terlihat minimalis, tapi saya suka pada penataan perabotannya. Ya memang tidak terlalu beda jauh dengan konsep kamar hotel lainnya yang sejenis, meja panjang kecil yang menempel di dinding dan kaca kecil untuk bersolek.


Kamar mandi minimalis berada di sebelah kiri setelah pintu terbuka. Terdapat shower, wastafel, handuk dan toilet duduk. Tempat tidur dilengkapi dengan kain kecil khas OYO berwarna merah dengan tulisan OYO di sepanjang kainnya, terbentang di salah satu bagian kasur. Tak lupa juga meja perkakas kecil di samping tempat tidur  yang bisa dimanfaatkan menyimpan pernik-pernik tamu.

menginap di oyo

Fasilitas lain yang terdapat di kamar saya yaitu Flat TV dan AC. Untuk AC masih berfungsi dengan baik, begitu juga dengan TV, mungkin karena saya yang tidak mengerti cara mengganti channel TV, jadinya hanya 1 stasiun TV saja yang saya lihat.

Yang membuat saya agak kaget ketika masuk kamar adalah, tiba-tiba muncul seekor kecoa entah dari mana. Lah padahal kamar bersih, wangi juga, kok ada kecoa ngendon dikamar sih.

Untuk rate kamar yang saya tempati, saya cukup membayar Rp. 116.100 saja.


Apa yang Membuat The Peak Guesthouse Berbeda?

Siapa sangka kalau di The Peak Guesthouse juga menyediakan model kamar capsule, cocok untuk backpacker yang ingin mencoba pengalaman share room. Lebih asik lagi kalau segeng bisa sewa ruangan ini, iya kan.

menginap di the peak guesthouse jember
Dormitory room (sumber : IG The Peak)

Fasilitas lain yang ada di The Peak adalah adanya sistem sewa kamar harian atau bulanan, iya ternyata disini bisa sewa kamar harian mirip kost. Untuk area parkir juga cukup luas dan berada di bagian belakang bangunan, bagi yang membawa motor dijamin nggak bakalan kehujanan, karena ada atapnya. Soal keamanan, saya rasa aman ya, karena dijaga dengan baik oleh pihak hotel.

Kalau mau ngopi malem-malem, tinggal melangkahkan kaki keluar pagar menuju ke Namaekopi Café. Sampai saya check-out pagi pun, saya masih belum sempat mencoba untuk merasakan nongkrong di café ini. Maklum jam buka café adalah jam 11 siang.

Kalau ada teman kalian yang mau mencari penginapan dengan harga minimalis dan fasilitas yang cukup oke, mungkin The Peak Guesthouse ini bisa dijadikan referensi.




The Peak Guesthouse
Perumahan Gunung Batu Blok H-16
IG : thepeakguesthouse



Comments

  1. Xixixi .. aku kok jadi penasaran, gimana sih tampilan ruangannya kok bisa salah kira itu ruangan receptionist, ternyata ruangan pantry & laundry 😁.

    Harusnya ada keterangan nama ruangan ya, kak.

    Lihat interior kamarnya, aku suka.
    Rapi juga comfort.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha soalnya pas aku nyampe nggak liat liat tulisan di tembok, plus kalau nggak kacamataan suka kabur penglihatan kak wkwkwkwk

      mungkin ada tulisannya tapi aku nggak liat, tapi bisa jadi nggak ditulisi, eh baru nyadar kenapa paginya nggak aku liat lagi ya ehhmmm

      interiornya minimalis, sederhana tapi nyaman keliatannya

      Delete
  2. waduh kok saya baru tahu ya padahal sering main main ke gunung batu, karena rumahnya temen, Mba. keren banget penampakannya. bisa jadi rekomendasi nih buat nginap di sini nyoba staycation sbg orang jember hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, karena tulisan OYO nya agak menjorok juga ke dalam ya, kalau orang lewat dan nggak noleh nggak bakalan tau ada penginapan disini.

      bisa bisa diatur mbak jadwalnya sama keluarga atau sahabat buat staycation rame rame, rekomendasiin ke temen juga bisa

      Delete
  3. Uw, lucu juga kamar OYO di Jember. Aku juga kalo jalan-jalan yaaa ngandalin OYO Hotels buat nginep

    ReplyDelete
    Replies
    1. *toss* kita mah sehati ya mbak hehehe

      semoga kedepannya makin banyak yang gandeng OYO, hotel yang bagus bagus gitu tapi kasih harga miring #ngarep

      Delete
  4. dah sampe jember aja mba, mampir pasuruan lah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. lahhhh waktu itu aku ke Pasuruan lho hehehe, makan bakso yang deket stadion apa namanya lupa, katanya sih terkenal baksonya.

      perlu kabar kabar kayaknya kalo ke Pasuruan nih

      Delete
  5. Eh OYO ini ada dormitory roomnya ya. Keren jadi enak kalau nginap rame-rame. Desainnya juga menarik banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. beberapa hotel OYO ada yang dormitory, kebetulan yang saya inapi ini ada mbak, tapi ada juga hotel lain yang nggak ada.

      betull mba tri, bisa booking seruangan untuk yang dormitory, seru tuhh, jadi ngebayangin sama sahabat-sahabat nginep lagi hehehe

      Delete
  6. Kl besok covid 19 udah pergi mau juga staycation di OYO uhu. Kamarnya minimalis bgt itu mbak, paling seneng kl nginep ada meja dan kursinya.. Enak buat make up atau nyelesain deadline. Wkwk
    Murah bgt OYO ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. aminnn semoga badai wabah ini segera berlalu, bebas keluar rumah dengan nyaman.
      nah kebetulan hotel OYO yang ini minimalis interiornya, kamar yang gedean sepertinya juga sama konsepnya

      hahaha tau aja ya manfaat ada meja sama kursi, btw kemarin aku kesini bawa laptop + ngerjain deadline juga

      Delete
  7. Bagus banget nih guset housenya Mbak, minimalis banget, Oyo selalu keren ya hotelnya, terjangkau pula.
    Saya penasaran dengan dormitory room gitu, gimana rasanya ya sharing sama stranger? hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. minimalis kamarnya, harga juga minimalis hehe

      dormitory room udah jadi kayak "sahabat" buat aku mbak, ada enak enggaknya, nggak enaknya ruang privasi yang nggak ada.
      apalagi kalau temen sekamar nggak ada yang kenal, ya diem diem bae hahaha

      Delete
    2. Saya baca di postingan Mbak yang baru, bener ya, saya jadi mikir, kalau saya traveling sendiri, terus ambil hotel, kayaknya saya takut juga tidur sendiri, emang lebih asyik ambil kamar tipe begitu, meski ya ada resikonya, minimal bisa tidur tanpa ketakutan hehehe

      Delete
    3. aku baca reply-annya mba rey jadi mikir lagi,bener juga ya kalau takut tidur sendiri nggak ada salahnya milih kamar dorm sementara, paling nggak dikamar ada orang-orang banyak. masuk akal juga ini.

      Delete
  8. Duh, jadi kangen jalan2 :) AKu belum pernah sih menginap di OYO. Tapi melihat foto2 dan ulasan mbak Ainun, aku jadi kepengen deh. Homey banget ya dan tarifnya murah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayok mbak ajak keluarga sekali-kali nginep OYO hehe

      iya mbak rata-rata penginapan OYO ini memang penginapan "rumahan", kalau di Jember sebagian besar yang aku liat seperti itu, meskipun ada apartemen juga yang kerjasama dengan OYO

      Delete
  9. Untuk harga Rp 116.000 dengan fasilitas kamar seperti yang mba Ainun jabarkan, menurut saya cukup affordable karena kasurnya juga terlihat nyaman :D dan ruangannya pun terlihat sangat bersih mba. Hehehehe ~ terus kalau sewa bulanan berarti harganya dikali 30 hari? Atau mungkin dapat harga lebih murah kali ya? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mba harga segitu worth it ya, murah ini hehehe
      nahh untuk sewa bulanan itungannya lebih murah lagi, update terakhir untuk ruang kamar yang seperti punya saya, sebulannya 1.750.000

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang