Seperti pepatah, tak kenal maka tak sayang, saya tepiskan keraguan saya untuk mencoba melangkahkan kaki ke sana #tsaahh.
Di bagian resepsionis depan, satu orang laki-laki berperawakan kurus tinggi dengan tampang kokoh-kokoh dan satu orang cewek menyambut saya. Mereka menanyakan maksud kedatangan saya dan saya pun menjawabnya dengan ramah.
”Mau lihat-lihat koleksi kamera””Silahkan ke lantai 2”, jawabnya juga ramah
Saya pun naik ke lantai 2, di sekitar tangga dipasang semacam sensor yang akan berbunyi seperti suara bel rumah ketika ada orang yang melaluinya, sebagai pertanda bagi petugas yang berjaga di lantai 2 bahwa ada pengunjung yang datang.
Bapak paruh baya berkacamata menyambut kedatangan saya sore itu, saya kira Free masuk kesini, ehh ternyata tidak. Untuk masuk ke lantai 2 pengunjung membayar RM 20. Tapi nggak rugi juga kok mengeluarkan duit sebesar itu. Bapak yang bertugas pun menanyakan asal saya dari negara mana dan setelah tahu asal saya dari Indonesia, dia dengan senang hati menjadi guide saya untuk menjelaskan beragam jenis kamera dari awal mula muncul sampai sekarang, sejarahnya sampai segala inovasi-inovasi yang berhubungan dengan kamera, tentunya dengan bahasa Melayu yang masih bisa saya tangkap dengan baik artinya.
Koleksi kamera disini menurut saya sangat lengkap. Guide saya menjelaskan satu-persatu koleksi yang dipamerkan di museum tersebut. Saya selanjutnya diajak ke sebuah ruangan yang tidak terlalu besar, yang berisi lemari-lemari dengan pajangan kamera DSLR dengan beragam merk, dari jaman jadul sampe modern. Terdapat juga model kamera jaman kuno yang untuk mengambil kamera obyek seperti pas foto harus berlindung dibalik kain.
Lalu, saya di bawa ke ruangan selanjutnya yang lebih kecil lagi, tampak dua pekerja laki-laki yang masih muda berada di ruangan ini. Di dalam ruangan, terdapat pajangan foto-foto dan juga pendiri studio foto pertama di Pulau Penang ini.
Lalu, saya di bawa ke ruangan selanjutnya yang lebih kecil lagi, tampak dua pekerja laki-laki yang masih muda berada di ruangan ini. Di dalam ruangan, terdapat pajangan foto-foto dan juga pendiri studio foto pertama di Pulau Penang ini.
Kelar diajak berkeliling di lantai 2 yang nggak terlalu luas ini, guide memberi saya kenang-kenangan berupa Postcard dan kacamata kertas 3D. Wisata yang cukup menghibur dan edukatif tentunya.
ASIA CAMERA MUSEUM
10, Burma Road –
Penang
Wahh ini bagus juga museumnya, jadi bisa liat kamer2 antik :) thanks for sharing!
ReplyDeleteVONNYDU
Sama-sama mb Vonny, ditunggu ceritanya ya :)
Delete