Menikmati Tarian Caci Khas Manggarai


Tarian Caci ? wahh jujur saya nggak tahu apa itu tarian Caci atau Caci Dance. Sebelum berangkat ke Flores pun saya nggak sempat browsing tarian caci. Malah, saya browsing sepulang dari trip Flores hehe. Tarian caci biasanya diselenggarakan ketika ada upacara adat Penti seperti di Wae Rebo dan diadakan setiap pergantian tahun baru di bulan November. Berhubung kita nggak menyaksikan di Wae Rebo, jadi kita akan menuju ke Desa Meti yang direquest khusus oleh kita. Pihak penyelenggara di Desa Meti berusaha sebaik mungkin untuk menyuguhkan tarian khas Manggarai ini. Sejak kita turun dari otocolt di depan gang sampai ke lapangan tempat akan diadakannya pertunjukan Caci ini, rombongan saya diiringi tabuhan alat musik dan jadi tontonan warga. Wuihh serasa raja dan ratu penting lewat.

Jadi, apa tarian caci itu ?

Tarian caci yaitu seni bela diri, dimana menampilkan perkelahian antara dua orang dengan menggunakan cambuk dan perisai. Kita sebagai tamu diberi kesempatan untuk mencoba aksi pecut-pecutan ini. Puas bermain pecut-pecutan, rombongan saya dipersilahkan untuk masuk ke rumah yang difungsikan seperti aula. Sambutan-sambutan dari tetua adat pun dimulai dan suguhan makanan khas Manggarai mulai disajikan. Makanan khasnya yaitu seperti tumbukan beras. Rasanya hambar dimulut saya, karena tidak ada tambahan kuas-kuas manis yang bisa membuat saya lahap memakannya.  
Hyaaaattt 
Nari sambil nyanyi dengan bahasa daerah
Siap ! Action !


Jadi tontonan warga
Ternyata disana juga ada permainan bambu seperti ini

Di dalam aula ini, semua tetua adat dan tamu biasanya akan berpesta sampai pagi. Menari-nari dan menyanyi dengan bahasa daerah setempat. Tuan rumah pun menawari saya dan rombongan “apa akan terus berpesta”, sayangnya kita tidak sanggup untuk berpesta selama itu. Mungkin lain waktu, ketika saya kembali ke Manggarai, semoga bisa merasakan menikmati berpesta sampai pagi menjelang. 

Bernyanyi dengan tabuhan alat musik tradisional

Dan semoga kebudayaan tarian Caci ini akan terus dijaga kelestariannya, supaya anak cucu kita bisa melihatnya kelak. Setuju ?

Comments

  1. Aku perna ;liat tarian nya di JCC saat acara budaya daerah, seru juga dan mesti terus dilestarikan :-)

    ReplyDelete
  2. Eh tapi jujur yaaa, gw kurang begitu suka acara budaya lho hahaha demen nya woles di pantai :-)

    ReplyDelete
  3. hahaha, iya kalo om cumi percaya. Posenya aja nggak kuku hehe

    ReplyDelete
  4. Udah mau tobat nich, doain bisa berhijab hahahaha #kaburrrrr

    ReplyDelete
  5. Kereen ...
    Ternyata kak Ainun udah menjejakkan kaki di Flores dan kesampaian lihat tarian Caci.

    Setuju, tarian traditional ini wajib dilestarikan dan digencarkan promosinya.

    Diam-diam aku punya keinginan pakai kostum penari itu ....
    Keren banget ya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang