Ruteng dan Sensasi Otokayu

Perjalanan dari Bajawa ke Ruteng hampir separuh hari. Kondisi jalan tidak sepenuhnya mulus, karena ada perbaikan jalan yang sedikit mengganggu perjalanan saya waktu itu. Ditengah perjalanan, saya dan teman-teman berhenti sejenak di danau, dari pinggir jalan tidak nampak kalau di sisi kanan jalan terdapat danau, karena tertutup dengan dinding. Danau ini bernama Danau Ranamese. Nggak ada yang istimewa sih dengan tempat ini, disalah satu sudut tempat saya berdiri pun *maaf ya* bau pesing gitu. Jadi saya juga nggak berlama-lama disini. 
Danau Ranamese
Di Ruteng, saya makan siang di Restoran Agape, yang terletak di Jl. Bhayangkari Ruteng. Resto ini sering menjadi tempat istirahat sejenak wisatawan, sebelum mereka menuju ke Denge. Makanan yang tersedia pun bukan hanya lokal tapi juga western dan chinese food, ada wifi pula, gimana nggak betah mereka nongkrong disini. 

Di Resto Agape ini pula saya dan rombongan berpindah transportasi dari yang sebelumnya menggunakan bis diganti dengan menggunakan otokayu atau otocolt. Otokayu atau angkot di Flores ini yaitu sejenis truk yang diberi papan yang berfungsi sebagai tempat dudukan penumpangnya, dan ditambah atap. Just it ? Ya.

Bagaimana rasanya naik otokayu ?
Setelah semua barang dan rombongan naik di atas truk, si sopir langsung tancap gas, dan entah berapa kecepatan yang ia pacu, karena saya merasa seperti naik Jet Coaster di Dufan bukan naik angkotan. Jalanan menanjak dan tikungan tajam pun, ia libas dengan lihainya. Jalanan menuju ke Denge memakan waktu sekitar 2 jam-an. Dan selama itu pula, pantat saya berasa semakin tepos saja karena terpental kesana kemari, dan kepala saya sempat berbenturan dengan kepala teman saya.
Penampakan otokayu dari Ruteng - Denge
Istirahat sebentar, melemaskan otot-otot setelah duduk dilempar kesana kemari. Tetep sadar kamera
Kehebohan di atas otokayu
Saya memilih tempat duduk dipinggir dan alhasil sepanjang perjalanan menuju Denge, jalanan yang kecil dan disisi kanan terdapat ranting-ranting pohon yang mengarah ke jalan, siap untuk menyapu wajah jika kita tidak waspada. Perjalanan ke Denge juga membuat mata menjadi segar dengan hijaunya hamparan sawah dan lautan di sisi kiri jalan dengan Pulau Mulese tampak dari kejauhan menjelang senja. Pemandangan yang sungguh menakjubkan. 
 
Pulau Mules dari kejauhan
Viewnya cakep


Comments

  1. Tok tok tok,,, hallo mak, saya berkunjung nih.

    Ya ampun mak, awesome banget pemandangannya,,, keren badai deh,,,

    salam kenal ya :P

    ReplyDelete
  2. iya mak tinanic terimakasih sdh main ke blog saya.
    Indonesia keren-keren mak pemandangannya.
    Salam kenal juga mak :)

    ReplyDelete
  3. Asik banget jalan-jalannya.. pengen coba sensasi otokayu :D

    ReplyDelete
  4. iya mas ahmad seru perjalanannya, selain badan dibanting2 tapi pemandangannya juga nggak kalah seru

    ReplyDelete
  5. Akumasih mimpi untuk kesini, siap yg mau ajak aku gratisan yaaa hahaha

    ReplyDelete
  6. Ke sana lagi ajak2 ya om cumi. Gimana kalau budgetnya patungan hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar biar saya senang